tag:blogger.com,1999:blog-51160107152273092772024-03-06T08:59:45.651+07:00aisoice hitadoKumpulan cerita-cerita menarik, inspiratif dan membangun.aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.comBlogger56125tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-44059390840651787402019-12-04T14:02:00.002+07:002020-02-12T08:09:57.021+07:00MENGUBAH SUDUT PANDANG<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdM42WgzbTsc9UDnb5_8hMsnhMq0Xd1NT8xDI7Dve7hDTBFQx-xNxB237Rrb7_XpCKde_9hksGJJtaDtSmcuzEfHe3uOA3l85MioW4FJIuQx9kUUVFadVuXxaVkgjQwR_LNFpiONqUxb3v/s1600/Sudut-Pandang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="304" data-original-width="460" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdM42WgzbTsc9UDnb5_8hMsnhMq0Xd1NT8xDI7Dve7hDTBFQx-xNxB237Rrb7_XpCKde_9hksGJJtaDtSmcuzEfHe3uOA3l85MioW4FJIuQx9kUUVFadVuXxaVkgjQwR_LNFpiONqUxb3v/s200/Sudut-Pandang.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.<br />
<br />
Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan dan kerapihan <a alt="pembangunan rumah tinggal" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2018/01/pengerjaan-rumah-tinggal-cibitung-bekasi.html" target="_blank">rumah</a> ditanganinya sendiri.<br />
<br />
Suami serta anak-anaknya menghargai pengabdiannya itu.<br />
<br />
Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia
bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak
sepatu di atas karpet dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian, padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.<br />
<br />
Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang guru yang ahli dalam menangani masalah-masalah emosi.<br />
Ia pun menceritakan masalahnya.<br />
<br />
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, guru itu tersenyum dan berkata kepada sang ibu :</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ibu harap tutup mata dengan lembut... dan bayangkan apa yang akan saya katakan."<br />
<br />
Ibu itu kemudian menutup matanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bagaimana perasaan ibu?"<br />
<br />
Sambil
tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah
cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.<br />
<br />
Guru itu melanjutkan; </div>
<div style="text-align: justify;">
"Itu
artinya tidak ada seorang pun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada
anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a alt="project pembangunan rumah tinggal" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2016/11/pengerjaan-rumah-tinggal-cibitung-bekasi.html" target="_blank">Rumah</a> ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi."<br />
<br />
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. <br />
Perasaannya terguncang. <br />
Pikirannya langsung cemas membayangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Sekarang
lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu dan kotoran di sana,
artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu
cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu."<br />
<br />
Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Sekarang bukalah mata ibu."<br />
<br />
Ibu itu membuka matanya <br />
<br />
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi kekhawatiran buat ibu?"<br />
<br />
Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.<br />
<br />
"Aku tahu maksud Guru." ujar sang ibu.<br />
<br />
<i><b>"JIKA KITA MELIHAT DG SUDUT PANDANG YANG TEPAT, MAKA HAL YANG NAMPAK NEGATIF DAPAT DILIHAT SECARA POSITIF..."</b></i><br />
<br />
Sejak
saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor,
karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang
dicintainya ada di <a alt="pengerjaan floor hardener rumah tinggal" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2016/12/pengerjaan-finishing-floor-hardener-Kemang-Jakarta.html" target="_blank">rumah</a>.<br />
<br />
*******<br />
<br />
Cerita di atas adalah kisah nyata dari seorang pasien yang datang konsultasi ke saya. <br />
<br />
Dan teknik yang dipakai di atas disebut _"Reframing"_, yaitu<br />
bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita, <br />
sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.<br />
<br />
<br />
Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :<br />
<br />
Saya BERSYUKUR;<br />
<br />
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku, bukan dengan orang lain.<br />
<br />
2.
Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu
artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.<br />
<br />
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.<br />
<br />
4. Untuk tagihan Pajak yang cukup besar, itu berarti syukur Allah memberikan rezeki untuk kita berpenghasilan.<br />
<br />
5.
Untuk sampah dan kotoran bekas acara kumpul-kumpul yg harus saya
bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.<br />
<br />
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.<br />
<br />
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.<br />
<br />
8.
Untuk teman yang kadang menjengkelkan atau menyebalkan, karena itu
artinya saya memiliki banyak kesempatan untuk meningkatkan kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual. <br />
<br />
9. Untuk bunyi alarm keras jam 4.00 pagi yang membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup...<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
*******</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
Selamat mencoba saudara-riku tercinta...</div>
aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-35573543937912109902019-09-22T13:51:00.003+07:002020-02-12T08:14:20.217+07:00Kisah nyata dibalik kehidupan Oprah Winfrey<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3kR-sIO480_XFqtV3MM6C4pVsi4S3s3pFlRuy4qTgCj5SqnXNnxYF4LfQQnw3uWGSCcFrGMs-JKgizL9vvFXbp30VqnAcQlQYuELb-zio0Phj37RWZH-61OqfWV4xrVvUROkspLRajI0n/s1600/Oprah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3kR-sIO480_XFqtV3MM6C4pVsi4S3s3pFlRuy4qTgCj5SqnXNnxYF4LfQQnw3uWGSCcFrGMs-JKgizL9vvFXbp30VqnAcQlQYuELb-zio0Phj37RWZH-61OqfWV4xrVvUROkspLRajI0n/s200/Oprah.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Oprah Gail Winfrey atau yang lebih dikenal dengan Oprah Winfrey adalah seorang presenter dan pebisnis sukses di Amerika Serikat. Dia lahir pada 29 Januari 1954 dari pasangan Vernon Winfrey dan Vernita Lee.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di balik kesuksesannya, <a alt="parfum terbaik wanita" href="http://www.gemaparfum.com/2012/11/parfum-terbaik-untuk-wanita.html" target="_blank">wanita</a> ini harus mengalami banyak kejadian pahit yang membentuknya menjadi pribadi kuat seperti sekarang. Kedua orangtuanya bercerai dan membuat Oprah harus tinggal bersama dengan neneknya. Ketika tinggal bersama dengan sang nenek, Oprah kecil dididik dengan begitu keras. Namun berkat didikan keras tersebut, dia sudah mampu berbicara dan berani tampil di depan banyak orang padahal usianya baru tiga tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat usianya menginjak enam tahun, Oprah kembali tinggal dengan sang ibu yang telah menikah lagi. Meskipun begitu, kehidupannya pun tidak terlalu membaik karena sang ibu sibuk bekerja dari pagi hingga malam, sehingga dia merasa kurang mendapatkan kasih sayang. Untuk menarik perhatian ibunya, dia bahkan sering kabur dari rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keadaan tersebut diperparah dengan pelecehan seksual yang dialami Oprah saat berusia sembilan tahun. Hal yang mengerikan tersebut terjadi selama beberapa tahun dan membuatnya hamil pada usia 14 tahun. Dengan menanggung beban psikis yang begitu berat, dia berjuang untuk melahirkan bayinya. Sayangnya, bayi tersebut hanya mampu bertahan hidup selama dua minggu saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Titik balik hidup Oprah terjadi ketika dirinya tinggal bersama dengan Vernon, ayahnya. Kepribadian sang ayah yang tegas dan disiplin membuatnya takut sehingga dia bertekad untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Perubahan tersebut tentunya tidak mudah, tapi dengan kebulatan tekad, akhirnya dia bisa melakukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya menjadi murid berprestasi di sekolah, Oprah juga berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Karena kemampuan berbicaranya di depan publik sangat baik, dia bisa memulai kariernya sebagai penyiar berita di sebuah radio lokal saat berumur 17 tahun. Tak sampai di situ saja, dia kemudian ditarik menjadi pembawa berita di sebuah stasiun TV lokal dan menjadi presenter <a alt="parfum wanita yang disukai pria" href="http://www.gemaparfum.com/2013/01/aroma-parfum-wanita-yang-disukai-pria.html" target="_blank">wanita</a> berkulit hitam termuda di sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1984, dia membawakan acara talk show-nya sendiri, yaitu A.M. Chicago yang membuatnya menjadi semakin terkenal di Amerika. Dua tahun kemudian, dia memulai acara talk-show barunya, The Oprah Winfrey Show yang disiarkan di 126 negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>Pesan Moral</b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Hidupmu tidak akan berakhir hanya karena masa lalu yang kelam. </b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Jangan terus-menerus terpuruk dan menyesalinya, tapi bangkit dan bersiap menyambut masa depan yang baru </b></i></div>
aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-47041699965597966172017-12-06T09:22:00.002+07:002020-02-12T08:19:08.653+07:00Sepenggal Kisah Michael Jordan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="kisah michael jordan" href="https://aisoice.blogspot.com/2017/12/sepenggal-kisah-michael-jordan.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg404dYE4SCelgc6zxl13R4VPK46HyzwWXO2yeDoY86aplW7RtVeN-ywkRH5kJ0tktSxRw0VOG4U8U2kXpGPJVTsHzBGFQAYmTERa8hcHSqKsgoHY1c_KOzoLr0Pj7Z3lM34F1apiLCtixn/s200/michael+jordan.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Michael Jordan, berkulit hitam, lahir pada tahun 1963, di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya.<br />
<br />
Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar.” Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual se<a alt="harga farpum" href="http://www.gemaparfum.com/2012/09/produk-dan-harga-parfum.html" target="_blank">harga</a> 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu.” Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”<br />
<br />
Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil <a alt="menjual parfum tahan lama" href="http://www.gemaparfum.com/" target="_blank">menjual</a> pakaian itu. Kini ia memegang lembaran uang 2 dollar dan berlarilah ia pulang.<br />
<br />
Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian.<br />
<br />
Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau pikirkan bagaimana caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar?” Kata Jordan, “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling tinggi nilainya hanya 2 dollar.” Ayahnya kembali memberikan inspirasi, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu? Pasti ada jalan.”<br />
<br />
Akhirnya, Jordan mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah anak orang kaya. Tak lama kemudian seorang pengurus rumah tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya. Tuan kecil itu yang berusia sepuluh tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.<br />
<br />
Setibanya di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya kembali dengan harga 200 dolar?” Mata ayahnya tampak berbinar.<br />
<br />
Kali ini, Jordan menerima pakaian itu tanpa keraguan sedikit pun. Dua bulan kemudian kebetulan <a alt="parfum artis" href="http://www.gemaparfum.com/2018/01/parfum-dengan-nama-selebritis.html" target="_blank">aktris</a> film populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York melakukan promo. Setelah konferensi pers, Jordan pun menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang polos meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan tanda tangannya pada pakaian itu.<br />
<br />
Jordan pun berteriak dengan sangat gembira, “Ini adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss Farah Fawcett, harga jualnya 200 dollar!” Ia pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha membelinya dengan harga 1.200 dollar.<br />
<br />
Sekembalinya ke rumah, ayahnya dengan meneteskan air mata haru berkata, “Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil melakukannya. Anakku! Engkau sungguh hebat!”<br />
<br />
Malam itu, Jordan tidur bersama ayahnya dengan kaki bertemu kaki. Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang berhasil engkau pahami?”<br />
<br />
Jordan menjawab dengan rasa haru, “Selama kita mau berpikir dengan otak, pasti ada caranya.”<br />
<br />
Ayahnya menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan kepala, “Yang engkau katakan tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya? Tergantung bagaimana kita mendayagunakan potensi yang ada dalam diri kita masing-masing.”<br />
<br />
Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan harkatnya, lalu apakah saya punya alasan untuk meremehkan diri sendiri?<br />
<br />
Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan. Dia mengasah potensinya hingga akhirnya dia menjadi salah seorang pemain basket terhebat di dunia ini dan menjadi salah seorang atlet terkaya.<br />
<br />
<br />
<br /></div>
aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-17743493521224930012017-11-22T16:44:00.000+07:002020-02-12T08:21:51.173+07:00Kisah seekor kadal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="Kisah seekor kadal" href="https://aisoice.blogspot.co.id/2017/11/kisah-seekor-kadal.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="248" data-original-width="368" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjES182dVv6PoXhFv7d6phcTaUkB4eBZBG7n9pJBBaMIKmhcLtvH0iT9XVYKNRQzp8Lxro9QnAKw3CTAXsJnr-nMi2edQ8W3CC6897x97FZ3k3RSlaM6cZjd01l3eKi_-qe6AO2BWwrwAo/s320/kisah+seekor+kadal.jpg" width="250" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ini adalah sebuah kisah nyata</b> yang terjadi di Jepang.<br />
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokkan sebuah tembok. <a alt="renovasi rumah tinggal" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2017/01/finishing-floor-hardener-rumah-tinggal-BSD-Tangerang.html" target="_blank">Rumah</a> di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu.<br />
<br />
Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Orang tersebut merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu orang itu mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada di situ 10 tahun yang lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.<br />
<br />
<i><b>Apa yang terjadi ?<br />Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan terperangkap selama 10 tahun ?</b></i><br />
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah tempat sejak kakinya melekat pada paku itu.<br />
<br />
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu. Apa yang dilakukakn dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan dimulutnya, astaga...!!!<br />
<br />
Orang itu merasa terharu melihat kejadian itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta..., cinta yang sangat indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta ? Tentu saja sebuah keajaiban.<br />
<br />
Bayangkan..., kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan.<br />
<br />
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini, lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan.<br />
<br />
<br />
<u><b>Pesan Moral :</b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><i>Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang anda kasihi dan jangan pernah mengabaikan orang yang anda kasihi !!!</i></b><br />
<br />
Bagikan cerita ini kepada semua orang yang telah menyentuh hidup anda dan membuat anda bertumbuh, mengerti dan memahami lebih dalam tentang hidup.</div>
aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-10479392092939035612017-11-17T11:21:00.001+07:002020-02-12T08:23:26.387+07:00Kisah sorang kakek dan cucunya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="Kisah sorang kakek dan cucunya" href="http://aisoice.blogspot.co.id/2017/11/kisah-sorang-kakek-dan-cucunya.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="297" data-original-width="311" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1jzkPKSefYCXmlMO-mDwthO6YU3QWs93Ejzvub7t1QELyDLuMC-6GishXi-GzykAs81fx0UPdNGeajxsHouTdEY7MLhPC2Xod2u9FcFbKZBmOsl6AaJp-BuuNvO14uMZ2H-CApLx-cmZI/s320/kakek+dan+cucu.jpg" width="250" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di daerah pegunungan sebelah timur negara bagian Kentucky (Amerika) dengan cucu lelakinya yang masih muda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya.
Cucu <a alt="parfum lelaki" href="http://www.gemaparfum.com/2014/06/daftar-10-parfum-pria-terfavorit.html" target="_blank">lelaki</a>nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?" </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan tenang sang Kakek dengan mengambil keranjang tempat arang, memutar sambil melobangi keranjangnya ia menjawab, " Bawa keranjang ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air." </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," </div>
<div style="text-align: justify;">
Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tersebut untuk dicoba lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakeknya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu, aku hanya mau keranjang arang itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu <a alt="parfum terbaik pria" href="http://www.gemaparfum.com/2014/12/parfum-terbaik-pria.html" target="_blank">laki-laki</a>nya itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" </div>
<div style="text-align: justify;">
"Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek.<br />
Kakek berkata, "Lihatlah keranjangnya." </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang arang yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Alkitab. <i><b>Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dalam</b></i>. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita."
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 30;">Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang.</span></b>
</div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-53712610141405873482017-11-15T13:34:00.003+07:002017-11-15T16:55:57.287+07:00Kisah Orang Tua Bijak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="kisah orang tua bijak" href="http://aisoice.blogspot.co.id/2017/11/kisah-orang-tua-bijak.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="202" data-original-width="412" height="259" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjudhtmcm0U-tkAKGmH7VHjF8N-Pw-RfWrcZcOu2snrC8Mcr-xmqA8bE9tnJgHyBpulXVG6TvuibzLXqxRySWmVHglrHydP51dH93eBdSa_hZHD4rxnZb21Egxv_1_jugXxaZ3sFx3wpk6/s320/ayah-dan-anak.jpg" width="250" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya karena ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum pernah dilihat orang, begitu gagah, anggun dan kuat.<br />
<br />
Orang-orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda jantan itu, tetapi orang tua itu selalu menolak : "Kuda ini bukan kuda bagi saya", katanya : "Ia adalah seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual seseorang. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana kita dapat menjual seorang sahabat ?" Orang itu miskin dan godaan banyak. Tetapi ia tidak <a alt="menjual parfum refill" href="http://www.gemaparfum.com/2010/01/tentang-kami.html" target="_blank">menjual</a> kuda itu. <br />
<br />
Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di kandangnya. Seluruh desa datang menemuinya. "Orang tua bodoh", mereka mengejek dia : "Sudah kami katakan bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami peringatkan bahwa kamu akan dirampok. Anda begitu miskin, mana mungkin anda dapat melindungi binatang yang begitu berharga ? Sebaiknya anda menjualnya. Anda boleh minta <a alt="harga parfum" href="http://www.gemaparfum.com/2012/09/produk-dan-harga-parfum.html" target="_blank">harga</a> apa saja. Harga setinggi apapun akan dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda dikutuk oleh kemalangan".<br />
<br />
Orang tua itu menjawab : "Jangan bicara terlalu cepat. Katakan saja bahwa kuda itu tidak berada di kandangnya. Itu saja yang kita tahu, selebihnya adalah penilaian. Apakah saya dikutuk atau tidak, bagaimana Anda dapat ketahui itu ? Bagaimana Anda dapat menghakimi ?". Orang-orang desa itu protes : "Jangan menggambarkan kami sebagai orang bodoh! Mungkin kami bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak diperlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah kutukan".<br />
<br />
Orang tua itu berbicara lagi : "Yang saya tahu hanyalah, bahwa kandang itu kosong dan kuda itu pergi. Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu kutukan atau berkat, saya tidak dapat katakan.Yang dapat kita lihat hanyalah sepotong saja. Siapa tahu apa yang akan terjadi nanti ?"<br />
<br />
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu gila. Mereka memang selalu menganggap dia orang tolol, kalau tidak, ia akan menjual kuda itu dan hidup dari uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang <a alt="tukang hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">tukang</a> potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia sudah membuktikan bahwa ia betul-betul tolol.<br />
<br />
Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak di curi, ia lari ke dalam hutan. Ia tidak hanya kembali, ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya. Sekali lagi penduduk desa berkumpul sekeliling <a alt="tukang trowel" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">tukang</a> potong kayu itu dan mengatakan : "Orang tua, kamu benar dan kami salah! Yang kami anggap kutukan sebenarnya berkat. Maafkan kami". <br />
<br />
Jawab orang itu : "Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bahwa kuda itu sudah balik. Katakan saja bahwa selusin kuda balik bersama dia, tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini adalah berkat ? Anda hanya melihat sepotong saja. Kecuali kalau kalian sudah mengetahui seluruh cerita, bagaimana anda dapat menilai ? <i><u><b>Kalian hanya membaca satu halaman dari sebuah buku</b></u></i>. Dapatkah kalian menilai seluruh buku ? Kalian hanya membaca satu kata dari sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh ungkapan ? <i><b>Hidup ini begitu luas, namun Anda menilai seluruh hidup berdasarkan satu halaman atau satu kata.</b></i>Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan itu adalah berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah puas dengan apa yang saya tahu. Saya tidak terganggu karena apa yang saya tidak tahu".<br />
<br />
"Barangkali orang tua itu benar," mereka berkata satu kepada yang lain. Jadi mereka tidak banyak berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu ia salah.<br />
<br />
Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda liar pulang bersama satu kuda.<br />
<br />
Dengan kerja sedikit, binatang itu dapat dijinakkan dan dilatih, kemudian dijual untuk banyak uang.<br />
<br />
Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa berkumpul sekitar orang tua itu dan menilai. "Kamu benar", kata mereka : "Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar. Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan. Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk membantumu. Sekarang kamu lebih miskin lagi. Orang tua itu berbicara lagi : "Ya, kalian kesetanan dengan pikiran untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan. Katakan saja bahwa anak saya patah kaki. Siapa tahu itu berkat atau kutukan ? Tidak ada yang tahu. Kita hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang sepotong-sepotong".<br />
<br />
Maka terjadilah dua minggu kemudian negeri itu berperang dengan negeri tetangga. Semua anak muda di desa diminta untuk menjadi tentara. Hanya anak si orang tua tidak diminta karena ia terluka. Sekali lagi orang berkumpul sekitar orang tua itu sambil menangis dan berteriak karena anak-anak mereka sudah dipanggil untuk bertempur.<br />
<br />
Sedikit sekali kemungkinan mereka akan kembali. Musuh sangat kuat dan perang itu akan dimenangkan musuh. Mereka tidak akan melihat anak-anak mereka kembali. "Kamu benar, orang tua", mereka menangis : "Tuhan tahu, kamu benar.<br />
Ini buktinya. Kecelakaan anakmu merupakan berkat. Kakinya patah, tetapi paling tidak ia ada bersamamu. Anak-anak kami pergi untuk selama-lamanya".<br />
Orang tua itu berbicara lagi : "Tidak mungkin untuk berbicara dengan kalian.<br />
<br />
Kalian selalu menarik kesimpulan. Tidak ada yang tahu. Katakan hanya ini, anak-anak kalian harus pergi berperang dan anak saya tidak. Tidak ada yang tahu apakah itu berkat atau kutukan. Tidak ada yang cukup bijaksana untuk mengetahui. Hanya Allah yang tahu".<br />
<br />
<br />
<u><b>Moral cerita :</b></u><br />
<i><b>Orang tua itu benar. Kita hanya tahu sepotong dari seluruh kejadian.</b></i><br />
<i><b>Kecelakaan-kecelakaan dan kengerian hidup ini hanya merupakan satu halaman dari buku besar. Kita jangan terlalu cepat menarik kesimpulan. Kita harus <a alt="tempat menyimpan parfum yang baik dan benar" href="http://www.gemaparfum.com/2012/12/tips-menyimpan-parfum-yang-baik-dan.html" target="_blank">simpan</a> dulu penilaian kita dari badai-badai kehidupan sampai kita ketahui seluruh cerita.</b></i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-13404951806540446082017-11-07T10:31:00.002+07:002020-02-12T09:14:33.879+07:00Kopi Asin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="cerita kopi asin" href="https://aisoice.blogspot.co.id/2017/11/kopi-asin.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="397" data-original-width="540" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4CHG4vGurCfZbe6hA1GEf02BwKLUbwYKTGMWhY_GfNzbiXVH_h3tWaGCuWihogv5j-mQww6B7JzOWnv4jljcHDYbTskQO-8OooJTuNMzNNp5VeXfDMykV1qVkcyetFiuouyiqhAhYB6pu/s320/kopi.jpg" width="250" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang <a alt="parfum terbaik pria" href="http://www.gemaparfum.com/2014/12/parfum-terbaik-pria.html" target="_blank">pria</a> bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.<br />
<br />
Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja yuk...?!?".<br />
<br />
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.<br />
<br />
Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti ini?"<br />
<br />
Si <a alt="parfum pria terfavorit" href="http://www.gemaparfum.com/2014/06/daftar-10-parfum-pria-terfavorit.html" target="_blank">pria</a> menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana."<br />
<br />
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana, masa kecilnya, dan keluarganya.<br />
<br />
Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua. Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli ...<br />
<br />
betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu!<br />
<br />
Untung ada kopi asin!<br />
<br />
Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap <a href="https://aisoice.blogspot.com/2017/11/kopi-asin.html" alt="cerita cinta">cerita cinta</a> yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya,dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.<br />
<br />
Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu ... tentang kopi asin.<br />
<br />
Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apapun.<br />
<br />
Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, <i><b>saya tidak suka kopi asin</b></i>, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.<br />
<br />
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?<br />
<br />
Si gadis pasti menjawab, rasanya manis.<br />
<br />
<br />
<br />
<u><b>Pesan Moral :</b></u><br />
<br />
<i><b>Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi...</b></i><br />
<i><b><br /></b></i>
<i><b>Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula.</b></i><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-10126054005046777862017-11-06T15:08:00.000+07:002017-11-15T16:56:16.454+07:00 Bagaimana seekor "KERBAU" bisa mati hanya karena sebuah "OPINI".<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="cerita seekor kerbau mati hanya karena sebuah opini" href="https://aisoice.blogspot.co.id/2017/11/bagaimana-seekor-kerbau-bisa-mati-hanya.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-tdpjlD0e1C9S6Z-5OZqdoujrId_TOQ6w1HhV7FUn_BuseANUJMTl3LEbVYl1gUli_9MtF6iasC1rVlDu5Ty63odJPW4KQCx-tQ_Di6H25Xy4DoE5eZeah9KMQ7Q_CLYKvvG-yA2OT4ll/s320/Bagaimana+seekor+KERBAU+bisa+mati+hanya+karena+sebuah+OPINI.jpg" width="220" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehabis pulang dari sawah <b>KERBAU</b> rebahan di kandang dengan wajah
lelah dan nafas yang berat. Datanglah seekor Anjing, kemudian Kerbau
berkata : <span class="text_exposed_show"><br /> "Aahhh...temanku aku sungguh lelah dan kalau boleh besok aku ingin istirahat sehari saja"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">
<b>ANJING</b> pergi dan ditengah jalan dia berjumpa dengan Kucing yang sedang duduk di sudut tembok, kemudian anjing berkata :<br />
"tadi saya bertemu dengan kerbau dan dia besok ingin beristirahat dulu.
sudah sepantasnya sebab boss beri kerjaan terlalu berat"<br />
<br />
<b>KUCING</b> lalu bercerita kepada Kambing :<br />
"Kerbau komplain boss kasi kerjaan terlalu banyak dan berat, besok dia tidak mau kerja lagi"<br />
<br />
<b>KAMBING</b> pun bertemu Ayam dan dia berkata : <br />
"Kerbau tidak senang bekerja dengan boss lagi, mungkin ada pekerjaan yang lebih baik lagi".<br />
<br />
<b>AYAM</b> pun berjumpa dengan Monyet dan dia bercerita pula : <br />
"Kerbau tidak akan kerja lagi untuk boss dan ingin kerja ditempat yang lain".<br />
<br />
Saat makan malam <b>MONYET</b> bertemu boss dan berkata : <br />
"Boss, si Kerbau akhir-akhir ini telah berubah sifatnya dan ingin meninggalkan boss untuk kerja di boss yang lain".<br />
<br />
Mendengar ucapan Monyet sang <b>BOSS MARAH BESAR</b> dan tanpa bertanya
terlebih dahulu dia lalu menyembelih si KERBAU karena dinilai telah
berkhianat kepadanya.<br />
<br />
<u><b>Ucapan asli Kerbau : </b></u><br />
"SAYA LELAH DAN BESOK INGIN ISTIRAHAT SEHARI".<br />
Lewat beberapa teman ucapan ini telah berubah dan sampai kepada sang boss menjadi : <br />
"Si Kerbau akhir-akhir ini telah berubah sifatnya dan ingin meninggalkan bossnya dan kerja pada boss yang lain".<br />
<br />
<u><b>Sangat baik untuk disimak.</b></u><br />
<ol>
<li>Adakalanya "SATU PEMBICARAAN BERHENTI" hanya sampai telinga kita saja dan "TIDAK USAH" sampai kepada telinga orang lain.</li>
<li>"JANGAN TELAN BULAT-BULAT" atau percaya begitu saja "SETIAP BERITA"
atau perkataan orang lain sekalipun itu keluar dari mulut orang terdekat
kita. kita perlu "CHECK" and "RECHECK KEBENARANNYA" sebelum bertindak
atau memutuskan sesuatu, konfirmasi dan crosscheck kepada sumbernya
langsung.</li>
<li>"KEBIASAAN MENERUSKAN PERKATAAN"/berita dari orang
lain bahkan dengan menambah atau menguranginya atau menggantinya dengan
persepsi dan asumsi kita sendiri "BISA BERAKIBAT FATAL".</li>
<li>"BILA
RAGU" dengan ucapan / berita dari seseorang atau siapapun sebaiknya
kita bertanya langsung kepada yang bersangkutan untuk "MENANYAKAN
KEBENARAN INFORMASINYA" tsb.</li>
</ol>
<br />
<br />
<u><b>Pesan Moral :</b></u><br />
<br />
<i><b>"JADIKAN DIRI KITA FILTER", sehingga kita tidak mendatangkan celaka bagi orang lain atau "KEKELIRUAN INFORMASI".</b></i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-39910469016571789832015-09-16T09:43:00.001+07:002017-11-15T16:57:29.992+07:00Kisah petani miskin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://aisoice.blogspot.co.id/2015/09/kisah-petani-miskin.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU28_DfClDXEQXlViqiXe4GLZAjZKwvLxXEAGxVwx9MAJzUZaX_XWsyaPKZXdEtEQae7H61yqCfIl_KHsZgYNeHae3zNMp7EvPG5-wgk6D2D3N7W0RYIAWEetuB2oBhdxukbB1uPbBTNvA/s1600/kisah+petani+miskin.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1850-an, di desa Blackbeaver, kira-kira 150 km dari London, hiduplah seorang petani miskin paruh baya yang tidak berpendidikan bernama Jack Holdrige. Dia berkeinginan kuat untuk memperbaiki keadaan ekonominya. Tapi apa daya, ladang yang dimilikinya hanya mampu menghidupi keluarganya yang berjumlah 4 orang.<br />
<br />
Tahun demi tahun ladang tsb diolahnya, tetapi kehidupan semakin sulit, ketika anak-anaknya beranjak dewasa yang tentu saja kebutuhan hidup mereka semakin banyak.<br />
Saya harus keluar dari kepapaan ini” demikian tekadnya.<br />
Sudah lima tahun berlalu sejak niat itu muncul, namun hingga sekarang tidak ada tanda-tanda perbaikan nasib.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setiap malam dia membayangkan dirinya sebagai orang kaya. Demikian juga ketika sedang mencangkul diladang. Ada kenikmatan yang dirasakannya dengan imaginasi menjadi hartawan.<br />
Jup…jup….jup…cangkulnya membalik tanah. Keringat bercucuran. Begitulah keadaannya terus dan hanya berhenti kalau musim dingin sudah tiba. Tenaganya tidak sekuat dulu lagi ketika masih muda. Keriput diwajahnya menyiratkan dengan jelas kepahitan hidup.<br />
<br />
Suatu malam dia bermimpi. Dia didatangi seorang tua yang sudah putih rambut dan jenggotnya dan berkata : Kalau kau menginginkan harta, pergilah ke jembatan baru di London.<br />
Dia tidak menggubris mimpi tsb dan terus menghayunkan cangkul diladang.<br />
Enam bulan kemudian mimpi yang sama terulang. "Itu hanya mimpi belaka yang terjadi karena pikiranku yang berangan-angan menjadi kaya", pikirnya dalam hati. </div>
<div style="text-align: justify;">
Jup, jup, jup, cangkulnya memacul tanah.<br />
Tetapi enam bulan kemudian mimpi itu datang lagi. Sekarang dia mulai memikirkannya.<br />
London begitu luas, dimana jembatan baru itu terletak?” dia bertanya pada dirinya sendiri. Dia bertanya kepada tetangga, tetapi mereka juga tidak tahu dimana letak jembatan baru. Akhirnya diputuskan pergi ke kota itu dan mencarinya sendiri.<br />
<br />
Dengan wagon yang ditarik oleh dua ekor kuda, kendaraan angkutan umum pada masa itu, dia tiba di ibukota Inggris. Dia membayar 55 sen kepada sais wagon, dan pergi berjalan kaki mencari jembatan baru. Buntalan yang dipapa pada punggungnya berisi roti kering untuk perbekalan seminggu. Kecuali itu, dia hanya mempunyai 55 penny lagi untuk ongkos pulang kedesanya.<br />
Dengan mudah dia menemukan tujuan karena hampir semua penduduk kota mengetahui letak jembatan tersebut.<br />
<br />
Sebenarnya jembatan itu sudah tua, tetapi tetap dinamakan Jembatan Baru. Dia meneliti seluruh bagian <a alt="konstruksi lantai beton" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">konstruksi</a> jembatan tsb dengan harapan akan menemukan harta karun yang tersembunyi. Setiap sudut pada bagian pondasi diperiksa dengan teliti, bahkan semal yang tumbuh panjang dibersihkannya berharap sejumlah uang ada terselip pada kerimbunannya. <br />
Sudah tiga hari menekuni pencariannya tetapi tidak menemukan apa-apa. Jika malam tiba, dia tidur dikolong jembatan tsb.<br />
<br />
Aku percaya pada mimpi dan bigini jadinya. Betapa bodohnya. "Semestinya aku mendengar nasehat istriku" dia menyesali tindakannya. Dia berniat akan pulang keesokan harinya. Dia membaringkan tubuhnya yang penat dan tertidur.<br />
Tengah malam, suara ribut dan gaduh membuatnya terbangun. Maling, maling, maling, tangkap!!!’’<br />
Dengan sigap dia naik keatas jembatan dan samar-samar dalam kegelapan seseorang berlari tidak jauh darinya, disusul oleh banyak orang dari belakang.<br />
Si petani turut berpartisipasi mengejar. Jaraknya paling dekat dengan maling yang sedang langkah seribu. Sang maling hampir dapat dibekuknya. Namun sayang, kakinya tersandung dan jatuh.<br />
Penduduk setempat yang ramai-ramai mengejar maling itu segera tiba dan menangkapnya. Ini dia malingnya, akhirnya tertangkap!!!” mereka berteriak.<br />
Petani itu memprotes dan menerangkan duduk perkaranya, tapi tak seorang pun percaya. Dia diseret ke kantor polisi dan dimasukkan kedalam ruang tahanan, mendekam disana hingga seminggu baru kemudian sidang dimulai.<br />
<br />
Kepada hakim, Jack Holdridge membantah bahwa dia adalah maling. Dipaparkannya seluruh rentetan kejadian yang membawanya ke Jembatan Baru, hingga ditangkap oleh penduduk.<br />
Jadi kau percaya kepada mimpi? sergah hakim. Saya juga bermimpi berkali-kali didatangi seseorang bahwa kalau saya ingin kaya raya, saya harus pergi ke desa Blackbeaver, mencari sebuah rumah yang agak terpencil disana. Dibelakang rumah itu ada sebuah sumur tua yang sudah ditimbun. Didasar sumur itu ada harta karun yang besar. Tapi saya tidak bodoh untuk menuruti mimpi tambah sang hakim.<br />
Melihat keluguan si petani, hakim tsb membebaskan Jack Hodridge. Masa penahanan satu minggu sudah cukup sebagai hukumannya.<br />
<br />
Dengan putus asa dan sedih hati petani miskin tsb pulang kedesanya. Istrinya menyambut dengan wajah murung. Anak-anaknya juga demikian. Dia mengaku betapa tolol dirinya telah mempercayai mimpi. Ternyata London hanya menambah penderitaan.<br />
Jup, jup, jup, dia kembali mencangkul tanah. Sebulan sudah berlalu sejak dia kembali di desa. Ritme kehidupan sebagai petani berlanjut. Jup, jup, jup.<br />
<br />
Suatu hari pada siang yang terik dia beristirahat dibawah pohon apel yang rindang dibelakang rumahnya. Keringat yang mengucur disekanya.<br />
Sinar mata yang kosong menatap lahan pertaniannya yang tidak luas, warisan dari orang-tuanya. Kemudian pandangannya berhenti pada dinding bundar setinggi satu meter dengan diameter kira-kira 1,5 meter. Bekas sumur yang sudah ditimbun sejak masa orang-tuanya masih hidup.<br />
<br />
Seolah-olah ada yang membisikkan, dia teringat akan cemohan hakim kepadanya yang percaya pada mimpi : Saya juga bermimpi berkali-kali didatangi seseorang bahwa kalau saya ingin kaya raya, saya harus pergi ke desa Blackbeaver, mencari sebuah rumah yang agak terpencil disana. Dibelakang rumah itu ada sebuah sumur tua yang sudah ditimbun. Didasar sumur itu ada harta karun yang besar. Tapi saya tidak bodoh untuk menuruti mimpi. <br />
Sejenak dia tertegun, Benarkah…….ini sumur itu???’’<br />
Dia ambil cangkul dan sekop untuk menggali timbunan tanah. Dengan bantuan dua orang anaknya penggalian berlangsung dengan cepat. Pada kedalaman 15 meter sekop tertumbuk pada benda keras. Penggalian diteruskan sedikit lagi. Ada sebuah peti logam berukuran 50cm x 30cm x 30 cm. Segera ditarik keatas.<br />
Dengan sebuah linggis dan palu, peti itu segera terbuka dan………lihat, peti tsb berisi penuh logam mulia, intan, dan berlian.<br />
Jack Holdrige sekeluarga segera pindah London dan hidup makmur disana.<br />
<br />
***<br />
<br />
<i><b>Pesan moral :</b></i><br />
<i><b>"Dalam kehidupan ini ada banyak fenomena yang kita masing-masing tidak pahami."</b></i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-12544528459157976152015-08-25T11:47:00.003+07:002017-11-15T17:11:56.221+07:00Kisah Ling Ling<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://aisoice.blogspot.com/2015/08/kisah-ling-ling.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="cerita inpiratif" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6CxWepkVwn7WFiNenWq-f5ibpKKisUNAQZ2x8Ei4keaYRecgvRmxMyIO_YSBRjKwIlN5a5MZ00p1vjWvE9R_htOtjv1dzUGTEl1cgnmPxcxndtLRoCeWWEDuL4aj6_AKgm88vpzSLiX6v/s1600/kisah+ling+ling.jpg" title="" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang gadis bernama Ling-Ling menikah dan tinggal bersama suami dan ibu mertua. Dalam waktu singkat, Ling-Ling menyadari bahwa ia tidak dapat cocok dengan ibu mertuanya dalam segala hal. Kepribadian mereka berbeda dan Ling-Ling sangat marah dengan banyak kebiasaan ibu mertua. Ling-Ling juga dikritik terus-menerus. Hari demi hari, minggu demi minggu, Ling-Ling dan ibu mertua tidak pernah berhenti konflik dan bertengkar. Keadaan jadi tambah buruk, karena berdasarkan tradisi Cina, Ling-Ling harus taat kepada setiap permintaan sang mertua. Semua keributan dan pertengkaran di rumah itu mengakibatkan suami yang miskin itu ada dalam stress yang besar.<br />
<br />
Akhirnya, Ling-Ling tidak tahan lagi dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dan dia memutuskan untuk melakukan sesuatu. Ling-Ling pergi menemui teman baik ayahnya, Mr. Huang, yang <a alt="menjual floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">menjual</a> jamu. Ling-Ling menceritakan apa yang dialaminya dan meminta kalau-kalau Mr. Huang dapat memberinya sejumlah racun supaya semua kesulitannya selesai. Mr. Huang berpikir sejenak dan tersenyum dan akhirnya berkata, Ling-Ling, saya akan menolong, tapi kamu harus mendengarkan dan melakukan semua yang saya minta.<br />
<br />
Ling-Ling menjawab,"Baik, saya akan melakukan apa saja yang anda minta." Mr. Huang masuk kedalam ruangan dan kembali beberapa menit kemudian dengan sekantong jamu. Dia memberitahu Ling-Ling, "Kamu tidak boleh menggunakan racun yang bereaksi cepat untuk menyingkirkan ibu mertuamu, karena nanti orang-orang akan curiga. Karena itu saya memberimu sejumlah jamu yang secara perlahan akan meracuni tubuh ibu mertuamu. Setiap hari masakkan daging babi atau ayam dan kemudian campurkan sedikit jamu ini. Nah, untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang mencurigaimu pada waktu ia meninggal, kamu harus berhati-hati dan bertindak dangan sangat baik dan bersahabat. Jangan berdebat dengannya, taati dia, dan perlakukan dia seperti seorang ratu."<br />
<br />
Ling-Ling sangat senang. Dia kembali ke rumah dan memulai rencana pembunuhan terhadap ibu mertua. Minggu demi minggu berlalu, dan berbulan-bulan berlalu, dan setiap hari, Ling-Ling melayani ibu mertua dengan masakan yang dibuat secara khusus. Ling-Ling ingat apa yang dikatakan Mr. Huang tentang menghindari kecurigaan, jadi Ling-Ling mengendalikan emosinya, mentaati ibu mertua, memperlakukan ibu mertuanya seperti ibu-nya sendiri dengan sangat baik dan bersahabat.<br />
<br />
Setelah enam bulan, seluruh rumah berubah. Ling-Ling telah belajar mengendalikan emosi-nya begitu rupa sehingga hampir-hampir ia tidak pernah meledak dalam amarah atau kekecewaan. Dia tidak berdebat sekalipun dengan ibu mertuanya, yang sekarang kelihatan jauh lebih baik dan mudah ditemani. Sikap ibu mertua terhadap Ling-Ling berubah, dan dia mulai menyayangi Ling-Ling seperti anaknya sendiri. Dia terus memberitahu teman-teman dan kenalannya bahwa Ling-Ling adalah menantu <a alt="parfum wanita terbaik" href="http://www.gemaparfum.com/2012/11/parfum-terbaik-untuk-wanita.html" target="_blank">terbaik</a> yang pernah ditemuinya. Ling-Ling dan ibu mertuanya sekarang berlaku seperti ibu dan anak sungguhan. Suami Ling-Ling sangat senang melihat apa yang telah terjadi.<br />
<br />
Satu hari, Ling-Ling datang menemui Mr. Huang dan minta pertolongan lagi. Dia berkata, "Mr. Huang, tolonglah saya untuk mencegah racun itu membunuh ibu mertua saya. Dia telah berubah menjadi <a alt="parfum wanita terbaik" href="http://www.gemaparfum.com/2012/11/parfum-terbaik-untuk-wanita.html" target="_blank">wanita</a> yang sangat baik dan saya mengasihinya seperti ibu saya sendiri. Saya tidak ingin di a mati karena racun yang saya berikan." Mr. Huang tersenyum dan mengangkat kepalanya. "Ling-Ling, tidak usah khawatir. Saya tidak pernah memberimu racun. Jamu yang saya berikan dulu adalah vitamin untuk meningkatkan kesehatannya. Satu-satunya racun yang pernah ada ialah didalam pikiran dan sikapmu terhadapnya, tapi semua sudah lenyap oleh kasih yang engkau berikan padanya."<br />
<br /></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-36624092017995225792015-08-19T10:08:00.003+07:002017-11-15T16:58:09.230+07:00Kisah Seekor Siput dan Katak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="Kisah Seekor Siput dan Katak" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/08/kisah-seekor-siput-dan-katak.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn2iW4mB0sFc8MUDGQjrNTUTI5es8TYmeGMXtNVpl1kqrqwf9-4eEjemLBzZqD-3F7z43Cgkx-GDnFGbopDp2WzgT70UO0m_HZJhpDa2us33-EqnS4cJcgG_HlTYnjf8Mk3LuHmXgL1swB/s1600/kisah+seekor+siput+dan+katak.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada seekor siput yang selalu memandang sinis terhadap katak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari, katak yang kehilangan kesabar<span class="text_exposed_show">an akhirnya berkata kepada siput :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya ?"<br />
<br />
Siput menjawab: "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa
melompat ke sana ke mari, tapi saya mesti membawa cangkang yang berat
ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."<br />
<br />
Katak
menjawab: "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing - masing,
hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat
penderitaan kami (katak)."<br />
<br />
Dan seketika, ada seekor elang besar
yg terbang ke arah mereka, siput dg cepat memasukan badannya ke dalam
cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang...<br />
<br />
Akhirnya siput baru sadar... ternyata cangkang yang di milikinya bukan merupakan suatu beban... tetapi adalah <a alt="kelebihan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/kelebihan-floor-hardener.html" target="_blank">kelebihan</a>nya.<br />
<br />
<br />
<u><b>Makna dari cerita tersebut adalah :</b></u><br />
<b><br /></b>
<i>
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain.
Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak
penderitaan.</i><br />
<br />
<i> Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang banyak, bukan pula saat kita di rumah mewah dan di mobil mewah.</i><br />
<br />
<i><b> Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita BERSYUKUR tetapi BERSYUKURLAH yang menjadikan kita berbahagia.</b></i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-50778004976731462412015-07-10T11:17:00.001+07:002017-11-15T16:58:18.885+07:00Kisah Gunung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://aisoice.blogspot.com/2015/07/kisah-gunung.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_Zhkx2thPNxh2PADiwg5IHPMOf0c6G2PBO_wAQddsxx4RNYqM-MAD3fS4htvyVTvh4oxtCfnoWo5tHaoPEaPK4vocykmQU3wrDj6EfFKZhvZbEJkekLGpwouHC0ZkF3Jt1g3Rdqzr8uIA/s1600/kisah+gunung.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">Seorang
anak dan Ayahnya sedang berjalan di pegunungan.<br /> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">Tiba-tiba, si anak terjatuh, kesakitan dan menjerit:
"AAAhhhhhhhhhhh....!!!"<br />
<br />
Yang mengejutkannya, ia mendengar suara yang berulang, di suatu tempat di
pegunungan itu: "AAAhhhhhhhhh!!!"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Dengan keheranan, ia berteriak: "Siapakah Kau?"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">Dia
mendengar jawaban: "Siapakah Kau?"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Kemudian dia berteriak ke arah gunung:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">"Aku
mengagumimu!"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">
Suara itu menjawab: "Aku mengagumimu!"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Marah akan respon yang diterima, ia berteriak: "Pengecut!!!"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">Ia
menerima jawaban yang sama: "Pengecut!"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">Ia
melihat Ayahnya dan bertanya: "Apa yang terjadi?"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">
Ayahnya tersenyum dan berkata: "Anakku, perhatikan."</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Kemudian <a alt="parfum pria" href="http://www.gemaparfum.com/2014/06/daftar-10-parfum-pria-terfavorit.html" target="_blank">pria</a> itu berteriak: "Kau adalah sang juara!"<br />
Suara itu menjawab: "Kau adalah sang juara!"<br />
<br />
Si Anak terkejut, tetapi ia tidak mengerti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"> Ayahnya kemudian menjelaskan : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">"Orang menyebutnya ECHO, tapi sebenarnya
inilah yang disebut HIDUP.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Ia mengembalikan semua yang kau katakan atau lakukan. Hidup kita adalah
refleksi sederhana dari apa yang kita lakukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Jika kau menginginkan lebih banyak cinta di dunia, maka ciptakanlah lebih
banyak cinta di hatimu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Jika kau ingin lebih banyak kompetisi dalam kelompokmu, maka tingkatkanlah
kecakapanmu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
Hal ini berlaku untuk semua hal, dalam semua aspek kehidupan.</span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">"<b><i>Hidup akan
memberimu kembali setiap hal yang telah kau berikan.</i></b>"</span><br />
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";"><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">HIDUPMU BUKANLAH SUATU KEBETULAN.</b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333; font-family: "verdana" , "sans-serif";">ITU
ADALAH SEBUAH REFLEKSI DARI DIRIMU!</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-28342288222717258522015-06-25T15:17:00.001+07:002017-11-15T16:58:27.128+07:00Kisah Kitab 8 Mata Angin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="kisah kitab 8 mata angin" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/06/kisah-kitab-8-mata-angin.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP6SX_tGTBJ7hc-Ylicnp6iSFhJLMiDaPI8c8NA3CxY17i8j5tT8iEGxdOyW8Nx2HIdrVDtgVOD5DgBoHtjlPSj1fg5Sv9SmfCE6BB8dQZWocF3tNgQ9D-borhg5S2vGrfnNgmAPz9esW-/s1600/kitab.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada seorang murid yang sudah bertahun-tahun belajar ilmu kebijakan dari seorang guru di sebuah pulau terpencil. Kini ia merasa telah cukup ilmu dan berniat untuk mengabdikan dirinya pada masyarakat di seberang pulau. <br />
<br />
Singkat kata, ia pamit pada sang guru dan meninggalkan pulau terpencil tersebut.<br />
<br />
<br />
Beberapa lama kemudian ia mendirikan sebuah perguruan dan memiliki banyak murid pula. Teringat ia pada sang guru, ia ingin menunjukkan hasil pengabdiannya selama ini. Ia lalu menulis sebuah kitab yang berisi ajaran-ajaran kebijakan. <br />
<br />
<br />
Kitab itu diberi judul "Kitab Delapan Mata Angin" karena bila orang mengamalkan isi kitab itu maka ia akan tetap tegar dalam kebenaran meski didera angin badai dari delapan penjuru mata angin. Ia mengutus seorang muridnya untuk mengantarkan kitab itu pada gurunya di seberang pulau.<br />
<br />
<br />
Sang guru menerima kiriman "Kitab Delapan Mata Angin" dengan suka cita. Namun, setelah membaca isinya, tanpa terduga-duga beliau mencorat-coret sampul kitab itu dengan tulisan : "Kamu tak lebih dari angin kentut belaka". Kemudian Sang guru mengembalikan kitab itu.<br />
<br />
<br />
Betapa terkejutnya si murid ketika menerima dan membaca tulisan sang guru. Mukanya merah padam. Ia memutuskan untuk menemui gurunya dan meminta penjelasan apa maksud tulisan itu. Bergegas ia melepas tali perahu dan mendayung sendiri menemui gurunya.<br />
<br />
<br />
Sesampai di sana, ia langsung bertanya pada gurunya, "Apa maksud guru menulis kata-kata kotor seperti ini ?" <br />
<br />
Jawab sang guru dengan kalem : "Lho..., katanya kamu mampu bertahan dari gempuran angin badai yang datang dari delapan penjuru mata angin. tapi mengapa, hanya dengan tiupan angin kentut saja, sudah membuatmu terpental dari seberang sana ke pulau terpencil ini, heh..?" Mendengar jawaban gurunya, ia langsung menyesali kesalahannya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<u><span style="font-size: large;"><b>Moral cerita :</b></span></u><br />
<br />
<br />
<i><b>Setinggi apa pun kebijakan yang terucap di bibir atau tertulis di buku tak lebih berarti dibandingkan dengan apa yang terpatri dalam hati.</b></i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-6043277276438774602015-06-18T14:10:00.001+07:002020-02-12T07:45:02.218+07:00Kisah David dan Telepon Umum<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="cerita menarik dan inspiratif" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/06/kisah-david-dan-telepon-umum.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8opK0O84Z0I7i03lR7LIiQhpVXFX5_Z9oqdYjDMV0_XE1zYG5gEfvnlvYoHCnU6Rk7kN89E5wIBFGuyTKyK2J5gdwczKgjVTjCqu2YBUjpaXQLgHif9kZd-jDV2oVujzNVFyKrArQ2US2/s1600/Kisah+David+dan+telepon+umum.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
David kuliah di fakultas perdagangan Arlington USA. Kehidupan kampusnya hanya mengandalkan kiriman uang bulanan secukupnya dari orang tuanya.<br />
<br />
Entah bagaimana, sudah 2 bulan ini orang tuanya tidak mengirimi uang ke David lagi.<br />
Di kantong David hanya tersisa 1 keping dollar saja. Dengan perut keroncongan David berjalan ke bilik telepon umum, memasukkan seluruh dananya yang satu keping uang logam itu ke dalam telepon. <br />
*"Halo, apa kabar,"* telpon telah tersambung, ibu David yang berada ribuan kilometer jauhnya berbicara. <br />
David dengan nada agak terisak berkata: *"Mama, saya tidak punya uang lagi, sekarang lagi bingung karena kelaparan."*<br />
<br />
Ibu David berkata: *"Anak tersayang, mama tahu."*<br />
<br />
*"Sudah tahu kenapa masih tidak mengirim uang?"* <br />
David baru saja hendak melontarkan dengan penuh kekesalan pertanyaan tersebut kepada sang ibu, mendadak ia merasakan perkataan ibunya mengandung sebuah kesedihan yang mendalam. Firasat David mengatakan ada yang tidak beres, ia cepat-cepat bertanya : <br />
*"Mama, apa yang telah terjadi di rumah?"*<br />
<br />
Ibu David berkata: *"Anakku, papamu terkena penyakit berat sudah lima bulan ini, penyakitnya tidak saja meludeskan seluruh tabungan, bahkan karena sakitnya, papamu telah kehilangan pekerjaannya, sumber penghasilan satu-satunya di rumah telah terputus. Itu sebabnya, sudah 2 bulan ini tidak mengirimimu uang lagi, Mama sebenarnya tidak ingin mengatakannya kepadamu, tetapi kamu sudah dewasa, sudah saatnya mencari nafkah sendiri."*<br />
<br />
Ibu David berbicara sampai disitu, tiba-tiba menangis tersedu sedan. Di ujung telepon lainnya, air mata David juga tak hentinya menetes, dan ia berpikir : *"Kelihatannya saya harus drop out dan pulang kampung"*.<br />
<br />
David berkata kepada ibunya: *"Mama, kamu jangan bersedih, saya sekarang juga akan mencari <a alt="pekerjaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">pekerjaan</a> dan pasti akan menghidupi kalian."*<br />
<br />
Kenyataan yang pahit telah membuat David terpukul hingga pusing tujuh keliling. Masih 1 bulan lagi, semester kali ini akan selesai, jikalau memiliki uang, barang 8 atau 10 dollar saja, maka David mampu bertahan hingga liburan tiba, kemudian menggunakan 2 bulan masa liburan untuk bekerja menghasilkan uang. Akan tetapi sekarang 1 sen pun tak punya, mau tak mau harus drop out.<br />
<br />
Sungguh luar biasa menyakitkan, karena prestasi kuliahnya sangat bagus, selain itu ia juga menyukai kehidupan dikampus dan fakultas perdagangan Arlington tersebut.<br />
Pada detik ketika David mengatakan *"Sampai jumpa"* kepada ibunya dan meletakkan gagang telpon itu, pesawat telpon umum tersebut mengeluarkan bunyi gaduh, David dengan terkejut dan terbelalak menyaksikan banyak kepingan uang dollar menggerojok keluar dari alat itu.<br />
<br />
David berjingkrak kegirangan, segera menjulurkan tangannya menerima uang-uang tersebut. Sekarang, terhadap uang-uang itu, bagaimana menyikapinya ? Hati David masih merasa sangsi, diambil untuk diri sendiri, 100% boleh, pertama : karena tidak ada yang tahu, ke dua : dirinya sendiri betul-betul sedang membutuhkan.<br />
<br />
Namun setelah bolak-balik dipertimbangkan, David merasa tidak patut memilikinya. Setelah melalui sebuah pertarungan konflik batin yang hebat, David memasukkan salah satu keping dolar itu ke dalam telepon dan menghubungi bagian pelayanan umum <a alt="PT. Wilmon Bona Perkasa" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> telepon.<br />
<br />
Mendengar penuturan David, nona yang melayaninya berkata: *"Uang itu milik <a alt="perusahaan konstruksi" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> telepon, maka itu harus segera dikembalikan (ke dalam <a alt="mesin trowel" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">mesin</a> telepon)"*<br />
<br />
Setelah menutup telepon, David memasukkan kembali keping uang logam itu, tetapi satu keping demi satu keping uang dimasukkan, pesawat otomat itu terus menerus memuntahkannya kembali.<br />
<br />
Sekali lagi David menelepon <a alt="tentang wilmon bona perkasa" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/tentang-kami.html" target="_blank">perusahaan</a> telepon tersebut dan nona yang melayaninya berkata: "Saya juga tak tahu harus bagaimana, sebaiknya saya sekarang minta petunjuk atasan." <br />
Nada bicara David yang sendirian dan tiada yang menolong memancarkan getaran kesepian dan kuyu, nona pelayanan umum dapat merasakannya, menilik perkataan dari ujung telepon dia bisa merasakan seorang asing yang bermoral baik sedang membutuhkan bantuan.<br />
<br />
Tak lama kemudian, nona pelayanan umum menelepon ulang pesawat otomat yang sedang bermasalah itu. Dia berkata kepada David: "Saya telah memperoleh ijin dari atasan saya dan atasan saya mengatakan uang tersebut untuk anda, karena <a alt="floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> kami saat ini tidak mempunyai cukup tenaga dan tak ingin demi beberapa dollar kusus mengirim petugas kesana."<br />
<br />
"Horeee…!" David meloncat saking gembiranya. Sekarang, uang logam itu secara sah menjadi miliknya. David membungkukkan badannya dan dengan seksama menghitungnya, total berjumlah 9 dollar 50 sen. Uang sejumlah ini cukup buat David bertahan hingga bekerja memperoleh upah pertamanya pada saat liburan nanti. Dalam perjalanan ke kampus, David tersenyum terus sepanjang jalan. Ia memutuskan membeli makanan dengan menggunakan uang itu lantas mencari pekerjaan.<br />
<br />
Dalam sekejap liburan telah tiba, David telah memperoleh <a alt="pekerjaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">pekerjaan</a> sebagai pengelola <a alt="gudang handphone" href="http://gudang-handphone.blogspot.com/" target="_blank">gudang</a> supermarket. Pada hari tersebut, David menjumpai boss <a alt="perusahaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> supermarket, menceritakan kepadanya tentang kejadian di telepon umum dan keinginannya untuk mencari pekerjaan. Si boss supermarket memberitahu David boleh datang bekerja setiap saat, tidak hanya pada liburan saja, sewaktu kuliah dan tidak terlalu sibuk juga boleh bergabung, karena boss supermarket merasa David adalah orang yang tulus dan jujur, terutama adalah orang yang seksama, membenahi <a alt="floor hardener gudang" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">gudang</a> mutlak bisa dipercaya. David bekerja dengan sangat giat, boss sangat mengapresiasinya dan juga merasa kasihan. Si boss memberinya upah dobel.<br />
<br />
Sesudah menerima gaji, David mengirimkan keseluruhan gajinya kepada sang ibu, karena pada saat itu David sudah mendapatkan info bahwa ia berhasil memperoleh bea siswa untuk satu semester berikutnya. Sesudah 1 bulan, uang dikirim balik ke David. Sang ibu menulis di dalam suratnya: "Penyakit ayahmu sudah agak sembuh, saya juga telah mendapatkan <a alt="pekerjaan epoxy" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">pekerjaan</a>, bisa mempertahankan hidup. Kamu harus belajar dengan baik, jangan sampai kelaparan."*<br />
<br />
Sesudah membaca surat itu, David menangis lagi. David tahu, meski orang tuanya menahan lapar, juga tidak bakal meminta uang kepada David yang sedang perlu dibantu. Setiap kali memikirkan hal ini, David berlinang bersimbah air mata, sulit menenangkan gejolak hatinya.<br />
<br />
Setahun kemudian, David dengan lancar menyelesaikan kuliahnya. Setelah lulus, David membuka sebuah <a alt="perusahaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a>, tahun pertama, David sudah mengantongi laba US $ 100.000.<br />
<br />
Ia senantiasa tak bisa melupakan kejadian di telepon umum. Ia menulis surat kepada <a alt="perusahaan epoxy lantai" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> telepon tersebut: "Hal yang tak bisa saya lupakan untuk selamanya ialah, <a alt="epoxy lantai" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> anda secara tak terduga telah membantu dana US $ 9,50 kepada saya. Perbuatan amal ini, telah membuat saya batal menjadi pemuda drop out dan menuju kondisi miskin, bersamaan itu juga telah memberi saya energi tak terhingga, mendorong saya setiap saat tidak melupakan untuk berjuang. Kini saya mempunyai uang, saya ingin menyumbang balik sebanyak US $ 10.000 kepada <a alt="perusahaan kontraktor" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> anda, sebagai rasa terima kasih saya."<br />
<br />
Boss <a alt="perusahaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> telpon bernama Bill membalasnya dengan surat yang dipenuhi antusiasme : "Selamat atas kesuksesan kuliah anda dan usaha yang telah berkembang. Kami kira, uang tersebut adalah uang yang paling patut kami keluarkan. Ini bukannya merujuk pada $9,50 yang dikembalikan dengan $ 10.000, melainkan uang itu telah membuat seseorang memahami sebuah petuah tentang prinsip tertinggi kehidupan."*<br />
<br />
<b>So..., di saat-saat paling sulit,</b><br />
<b>Pertama :</b> "Jangan melupakan harapan sudah ada di depan mata".<br />
<b>Kedua :</b> "Jangan lupa menjaga moralitas".<br />
<br />
<br />
<b>Setelah 20 tahun telah berlalu, bagaimana dengan David ? </b><br />
Di kota Chicago, Amerika, terdapat sebuah <a alt="floor hardener lantai gedung" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">gedung</a> mewah, yang tampak luarnya menyerupai sebuah bilik telepon umum, itu adalah gedung <a alt="perusahaan epoxy lantai" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> ADDC. Pendiri <a alt="perusahaan waterproofing" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">perusahaan</a> ADDC, Presiden Direktur nya ialah David, selain itu juga David adalah salah satu penyumbang terbesar untuk badan amal.<br />
<br /></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-76634367676342704592015-06-11T13:41:00.002+07:002017-11-15T16:58:46.476+07:00Kisah Sang Tikus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="kisah seekor tikus" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/06/kisah-sang-tikus.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivuFzGjmL_C6bnmEN_payxWtU7r3KbBUrAaZ7n2IXveF_QIw4JB05VAEEkA__zVAnfC5yer8AygIB7mWMR4jxFQU_mMLJWYAEnPjRCpyyPJzZPLdcuRRyyvwYsLsNDceZ9Uch8wucWg8yl/s1600/Kisah+seekor+tikus.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seekor tikus mengintip dari celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya saat membuka sebuah bungkusan. <br />
Ada makanan pikirnya? Tapi, dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. <br />
Si tikus lari kembali ke ladang pertanian dan menjerit memberi peringatan; “Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!”<br />
<br />
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggrauki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, “Ya maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku sakit kepala-lah.”<br />
<br />
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!“<br />
<br />
“Wah, aku menyesal dengan khabar ini,“ si kambing menghibur dengan penuh simpati, “Tetapi tak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku!“<br />
<br />
Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.<br />
“Oh?<br />
Sebuah perangkap tikus?<br />
Jadi saya dalam bahaya besar yah?“ kata lembu itu sambil ketawa, berleleran liur.<br />
<br />
Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.<br />
<br />
Malam tiba, dan terdengar suara ber<a href="http://www.gemaparfum.com/" target="_blank" alt="gema" title="Gema Parfum">gema</a> di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.<br />
<br />
Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan, sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itu pun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, mencari ayam untuk bahan supnya.<br />
<br />
Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak langsung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk, dan tamu pun tumpah ruah ke rumahnya. Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa, kambing di kandang dia jadikan gulai. Tapi, itu tak cukup, bisa itu tak dapat ditaklukkan. Si istri akhirnya meninggal dunia dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang pun dijadikan panganan, untuk puluhan pelayat dan peserta selamatan.<br />
<br />
<i>Sahabat-sahabatku...., apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya.</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari pada baiknya.</b></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-17316321171882141692015-05-30T10:54:00.000+07:002019-09-25T10:22:16.925+07:00Apa itu Finishing Floor Hardener<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;">
<a alt="floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/apa-itu-finishing-floor-hardener.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirRLG2CKOAI6VCe4U95ZFzkgFflrITCUsvpv0BD1t7TsFyyW4h1TNAdgIvQ4asPln9AfwDRO2WfjMlleA_bH-s40z4Yh1ltl1uTYQIbJOhwUtxlIDcUYDESCFGeQ8XVuzVQuMZ1eR7AaY/s1600/finishingfloor.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/apa-itu-finishing-floor-hardener.html" target="_blank"><span class="u346v4w3" id="u346v4w3_5" style="font-weight: bold; height: 13px;">Floor Hardener</span></a> merupakan material bentuk bubuk (powder) yang ditaburkan pada <span class="u346v4w3" id="u346v4w3_2" style="height: 13px;">beton</span>
basah dan kemudian dilakukan finishing dengan menggunakan mesin trowel, sehingga akan menghasilkan
permukan yang lebih keras, tetapi rata dan halus serta mudah dibersihkan. Floor Hardener berguna
untuk meningkatkan kekerasan beton, kemampuan ketahanan abrasi dan
meminimalkan debu pada permukaan <a alt="finishing lantai beton" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">lantai beton</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Floor
Hardener biasa digunakan pada <a alt="finishing lantai garasi" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">lantai garasi</a>, <a alt="finishing lantai parkiran" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">area parkir</a>, <a alt="finishing lantai pergudangan" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">area pergudangan</a>, <a alt="finishing lantai pabrik" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">area pabrik</a> / <a alt="finishing lantai industri" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">industri</a>, dan area-area yang membutuhkan lalu lintas. Konsumsi kebutuhan material Floor Hardener disesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ada dapat diuraikan sebagai berikut :</div>
<ul><blockquote class="tr_bq">
<li style="text-align: justify;">
<b>Untuk kebutuhan lalu lintas rendah</b> (misal: garasi dan gudang kecil) konsumsi 3 kg/m2.
</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Untuk kebutuhan lalu lintas menengah</b> (misal: lantai area pabrik dan <a alt="pengerjaan lantai parkir" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">area parkir</a>) konsumsi 5 kg/m2.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Untuk kebutuhan lalu lintas tinggi</b> (misal : <a alt="pengerjaan lantai pabrik" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">lantai pabrik</a> yang menggunakan alat berat) konsumsi 7 kg/m2.</li>
</blockquote>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a alt="apa itu floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/apa-itu-finishing-floor-hardener.html" target="_blank"><span class="u346v4w3" id="u346v4w3_5" style="font-weight: bold; height: 13px;">Floor Hardener</span></a> bentuk bubuk (powder) harus diaplikasikan pada beton basah, kadang hal tersebut menjadi kendala. Misal area cor beton tersebut mempunyai lalu lintas yang tinggi selama <a alt="proyrk finishing floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">proyek</a> berlangsung, jika langsung diaplikasikan Floor Hardener, maka lantai tersebut akan dilalui lalu lintas kendaraan, padahal idealnya <a alt="cara aplikasi floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/kelebihan-floor-hardener.html" target="_blank">aplikasi Floor Hardener</a> itu sebaiknya dilalui setelah akhir proyek tersebut.<br />
<br /></div>
Untuk informasi lebih detil dan konsultasi seputar <a href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank" alt="lantai hardener">lantai</a> anda, silahkan hubungi kami <a href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/contact-us.html" target="_blank" alt="kontak floor hardener"><span style="font-size: large;"><b>disini</b></span></a>.<br />
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-7804377612421833572015-05-25T14:04:00.000+07:002019-09-24T14:04:39.341+07:00Apa itu Epoxy<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="apa itu epoxy" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieEzD9txPoHy7cdczvNJuofhMORjk5851U0eQveF8IlWLtKkU2qnX5ygMzyWcF3_YI6QqKP-j2HL8t-jRhALKaaFAu0KB-8lP5thbuHPBp_HVF5KsD07PC1E5uccm80_6pI9_Q1NH_hLg/s1600/epoxy.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>DEFENISI EPOXY :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<a alt="defenisi epoxy" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" target="_blank">Epoxy</a> adalah suatu kopolimer yang terbentuk dari dua bahan kimia yang berbeda, yang disebut sebagai "<a href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" target="_blank">resin</a>" dan "pengeras". <br />
Resin ini terdiri dari monomer atau polimer rantai pendek dengan kelompok epoksida di kedua ujung. <a alt="resin epoxy" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" target="_blank">Epoxy resin</a> paling umum dihasilkan dari reaksi antara epiklorohidrin dan bisphenol-A, tetapi tidak jarang yang terakhir akan digantikan dengan bahan kimia yang serupa. Sedangkan pengeras terdiri dari monomer polyamine, misalnya Triethylenetetramine (Teta). </div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika senyawa ini dicampur, kelompok amina bereaksi dengan kelompok epoksida untuk membentuk ikatan kovalen. Setiap kelompok NH dapat bereaksi dengan kelompok epoksida, sehingga polimer yang dihasilkan demikian kaku dan kuat. Proses polimerisasi disebut "curing" dan dapat dikontrol melalui suhu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Atau bahasa sederhananya Epoxy adalah cat dua componen yang terdiri dari resin sebagai basenya dan polymed sebagai hardenernya.</i><br />
<br />
Dalam bentuk asli, epoksi resin keras dan getas, tetapi dalam penggunaan, plastik hampir selalu mengandung bahan campuran lain untuk menyesuaikan sifat mekaniknya, baik dari sisi kekuatan, kekenyalan, keuletan, dll.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><a alt="fungsi epoxy" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" target="_blank">FUNGSI DAN KEISTIMEWAAN EPOXY</a> :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Epoxy sebagai pelapis akhir pada permukaan lantai, dinding dan pelapon. Baik digunakan pada lantai pabrik, rumah sakit, super market dan industri lainnya.<br />
Lantai yang dilapisi epoxy akan lebih bersih tidak ada sambungan nat dan lebih kokoh dan tahan terhadap kimia. Epoxy juga merupakan standart dari ISO pada perusahaan yang sejenis industry.<br />
Dalam industri aerospace, epoxy digunakan sebagai bahan matriks struktur yang diperkuat dengan serat. Epoxy juga digunakan sebagai perekat struktural, bahan seperti <a alt="parfum aroma kayu" href="http://www.gemaparfum.com/2013/08/parfum-berdasarkan-kategori.html" target="_blank">kayu</a> dan lain-lain yang 'rendah teknologi' yang direkat dengan <a alt="resin epoksi" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" target="_blank">resin epoxy</a>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<b>JENIS-JENIS PEKERJAAN EPOXY FLOORING :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Epoxy coating <a alt="harga epoxy 300 - 500 micron" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/daftar-harga-finishing-floor-hardener.html" target="_blank">300 s/d 500 micron</a><br />
2. Epoxy floorcoating <a alt="harga epoxy 1000 - 3000 micron" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/daftar-harga-finishing-floor-hardener.html" target="_blank">1000 s/d 3000 micron</a><br />
3. Epoxy mortar <a alt="harga epoxy 3000 - 5000 micron" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2014/09/daftar-harga-finishing-floor-hardener.html" target="_blank">3 mili s/d 5 mili</a><br />
4. Epoxy mixroseal 1 s/d 3 layer tebal 3 s/d 5 mili<br />
5. Epoxy injection<br />
6. Fyuretan coating<br />
7. Epoxy water proofing dan fibermeet<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. EPOXY FLOOR COATING</b><br />
<a alt="epoxy floor" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" target="_blank">Epoxy Floor</a> coating merupakan kombinasi antara epoxy resin yang direaksikan oleh polymed suatu kimia yang kuat dan menempel erat pada beton, keramik, kayu ataupun metal. Epoxy baik digunakan pada lantai pabrik, rumah sakit, farmasi, super market, industry makanan dan industri lainnya.<br />
Lantai yang dilapisi epoxy akan lebih bersih, tidak ada sambungan nat, lebih kokoh dan merupakan standart sertifikasi ISO pada perusahaan yang sejenis industry.<br />
<br />
<br />
<b>2. EPOXY MORTAR</b><br />
<b>Fungsinya :</b><br />
- Sebagai perbaikan dan penyambungan keretakan pada permukaan beton<br />
- Sebagai lapisan acian pada struktur beton yang rapuh<br />
- Sebagai penambal lubang pada permukaan beton yang rusak<br />
- Perbaikan sillo pada beton , kerusakan pada pembesian beton<br />
- Struktur beton terkena percikan kimia<br />
- Bersifat water proofing<br />
<br />
<br />
<b>3. EPOXY PRIMER</b><br />
Adalah perekat antara <a alt="epoxy coating" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/06/apa-itu-epoxy.html" target="_blank">epoxy coating</a> dengan lantai kerja yang terdiri dari dua componen yaitu epoxy clear dengan hardener<br />
<b>Fungsinya :</b><br />
- Sebagai pengikat beton dengan lantai dan cat finishing<br />
- Untuk pengecatan diatas permukaan kramik<br />
- Untuk pengecatan dipermukaan kayu sebagai pernis<br />
- Untuk permukaan di permukaan besi<br />
- Mencegah terjadinya karat pada besi atau plat bordes<br />
- Sebagai anti bocor yang baik<br />
<br />
<br />
<b>4. EPOXY CLEAR</b><br />
Ketahanan terhadap zat asam dan alkali. Terdiri dari 2 componen yaitu epoxy resin dan polymed yang berbentuk liquid, dan berwarna transparan .<br />
<b>Fungsinya :</b><br />
- Sebagai penguat antara beton dan cat finishing<br />
- Mempunyai daya tahan yang kuat khususnya menahan beban berat di permukaan cat finishing<br />
- Repair beton dengan menambahkan pc componen pengisi<br />
- Sebagai bahan penginjak beton<br />
- Sebagai penyambung dan perbaikan beton yang retak<br />
- Sebagai penambal beton yang berlubang<br />
- Perbaikan sillo yang terbuat dari beton<br />
- Sebagai pelapis struktur dan konstruksi baja yang terkena percikan kimia (anti kimia)<br />
- Mencegah karat dan korosi pada besi<br />
<br />
<br />
<b>5. DEMPUL EPOXY (BODY COAT)</b><br />
Yang berfungsi untuk menutup pori-pori,lubang dan retak pada beton dan dinding<br />
<b>Fungsinya :</b><i> </i><br />
- Pendempulan pada nat nat beton pada lantai pabrik,keramik dan marmer<br />
- Pendempulan pada dudukan mesin<br />
- Pendempulan pada kapal<br />
- Sebagai join sealent beton, sanitari<br />
- Dapat digunakan untuk dempul kayu, fiber, plat dan lain-lain<br />
- Dapat digunakan pada pemasangan angkur pada konstruksi baja<br />
- Tahan terhadap panas<br />
- Perbaikan sillo yang terbuat dari beton atau baja<br />
- Untuk mengatasi permukaan beton </div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-65509416296837219622015-05-19T16:29:00.002+07:002017-11-15T16:58:56.143+07:00Kekuatan Tanpa Kekerasan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="kekuatan tanpa kekerasan" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/05/kekuatan-tanpa-kekerasan.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqUU-C8B-aSHXyZdSyUaoEax1Hm431u6b3OV7WyGvO7LxRU6ys6ZduuHymPPwMgiPCqLH0-VO5MmGCai9AftmKiM2AkJBM3VMjCWMABNAv0N3tsmFURvgSkuOPDsmP3Jd1_LJC55tODoOG/s1600/kekuatan+tanpa+kekerasan.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Cerita masa muda Dr. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma Gandhi).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu itu Arun masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua disebuah lembaga yang didirikan oleh kakeknya yaitu Mahatma Gandhi, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika selatan. Mereka tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tidak heran bila Arun dan dua saudara perempuannya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari ayah Arun meminta Arun untuk mengantarkan ayahnya ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan Arun sangat gembira dengan kesempatan ini. Tahu bahwa Arun akan pergi ke kota, ibunya memberikan <a alt="daftar parfum terbaik" href="http://www.gemaparfum.com/2012/09/produk-dan-harga-parfum.html" target="_blank">daftar</a> belanjaan untuk keperluan sehari-hari. Selain itu, ayahnya juga minta untuk <a alt="mengerjakan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">mengerjakan</a> pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, "Ayah tunggu kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.". Segera Arun menyelesaikan <a alt="pekerjaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">pekerjaan</a> yang diberikan ayahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, Arun pergi ke bioskop, dan dia benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung Arun berlari menuju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayahnya yang sudah menunggunya sedari tadi. Saat itu sudah hampir pukul 18:00. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan gelisah ayahnya menanyakan Arun "Kenapa kau terlambat?". </div>
<div style="text-align: justify;">
Arun sangat malu untuk mengakui bahwa dia menonton film John Wayne sehingga dia menjawab "Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu". Padahal ternyata tanpa sepengetahuan Arun, ayahnya telah menelepon bengkel mobil itu. Dan kini ayahnya tahu kalau Arun berbohong. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu Ayahnya berkata, "Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik- baik.". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, Ayahnya dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Arun tidak bisa meninggalkan ayahnya, maka selama lima setengah jam, Arun mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayahnya hanya karena kebodohan yang Arun lakukan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak itu Arun tidak pernah akan berbohong lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
*************************************************************</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pernyataan Arun :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Sering kali saya berpikir mengenai episode ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah <a href="http://aisoice.blogspot.com/2015/05/kekuatan-tanpa-kekerasan.html" alt="kekuatan tanpa kekerasan">kekuatan tanpa kekerasan</a>."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-70161543424597690592015-05-13T14:18:00.000+07:002019-09-22T13:23:08.354+07:00Jubah Baru Kaisar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="jubah baru kaisar" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/05/jubah-baru-kaisar.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmssaV0ifgY6BcrSuWE6dLPLh_v9jvGFIy8tzPMgLJOQNoEbIvRiN7_f3ANld7QC9BfrYtk_vyUsxpvjX2mXHd4A5atbOYs6tc_EJ73xRCY-w-PCKkGE-24F1H97JvqgQV6ZT88EB8xZFV/s1600/jubah+baru+kaisar.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, hiduplah seorang kaisar yang sangat suka mengenakan jubah baru. Para penenun kain, perancang busana dan <a alt="tukang floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">tukang</a> jahit terbaik seluruh negeri bahkan juga dari negeri jiran didatangkan untuk membuatkan jubah baru. Jumlahnya nggak kira-kira, 365 jubah setiap tahun. Ya, memang Kaisar ingin mengenakan jubah baru setiap hari. <br />
<br />
Suatu hari datang ke istana 2 orang penipu. Mereka mengaku memiliki ke<a alt="ahli floor" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">ahli</a>an menenun sekaligus menjahit jubah sutera yang keindahannya akan mengalahkan semua keindahan jubah <a alt="koleksi parfum" href="http://www.gemaparfum.com/2012/09/produk-dan-harga-parfum.html" target="_blank" title="Koleksi Parfum">koleksi</a> sang Kaisar. Untuk itu mereka minta dibuatkan alat tenun yang besar dan benang-benang sutera serta benang-benang emas dalam jumlah banyak sekali. Tidak itu saja, mereka juga minta agar di sekeliling alat tenun dipasangi ratusan batang lilin sehingga keadaannya menjadi terang-benderang di malam hari. <br />
<br />
Kedua penipu itu memang hanya bekerja di malam hari saja. Dan mulailah kedua penipu itu beraksi. Mereka berpura-pura sedang melakukan kegiatan menenun tanpa menyangkutkan selembar benangpun. Orang-orang yang mengawasi kelakuan mereka menjadi heran. “Ape sih nyang loe berdue kerjain? Cuman muter-muter kagak kelihatan selembar benang gitu?” Tanya orang-orang keheranan. <br />
<br />
“Hah?! Itulah keistimewaan tenunan kami. Orang pandir (bodoh) dan orang yang tidak memiliki hati yang jujur tidak akan bisa melihat kain yang kami tenun. Hanya orang yang bijaksana dan jujur saja yang bisa melihatnya.” Demikian jawab kedua penipu itu setiap kali ada yang bertanya. <br />
<br />
Cerita tentang kedua penenun dan kain tenunannya yang ajaib (tidak kasat mata) segera tersebar luas. Setiap orang yang mencoba membuktikan kalau dirinya bisa melihat kain yang sedang ditenun dengan giat oleh kedua penenun itu, menemukan kenyataan bahwa mereka tidak melihat apa-apa. Namun karena takut dibilang pandir (bodoh) atau tidak jujur, semua orang yang datang melihat mengaku dapat melihat keindahan kain yang sedang ditenun. Mereka meninggalkan tempat tenunan sambil memuji-muji keindahan kain yang sedang dikerjakan kedua penipu tersebut. <br />
<br />
Suatu hari Kaisar mengutus Perdana Menterinya yang terkenal sangat pandai dan bijaksana itu untuk memeriksa hasil <a alt="pekerjaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">pekerjaan</a> kedua penipu itu. Sang Perdana Menteri pun pergi melaksanakan tugasnya. Tiba di tempat di mana alat tenun itu ditempatnya, didapatinya kedua penipu itu sedang giat bekerja. Gerak-gerik keduanya sih seolah-olah sedang tekun menenun. “Gimana kerjaan loe orang?” Tanya Perdana Menteri. <br />
<br />
Kedua penipu itu pura-pura terkejut dan buru-buru memberi hormat. “Kami hampir merampungkan pekerjaan kami. Seperti yang Tuan bisa saksikan sendiri, selembar kain sutera bersulam emas yang sangat indah. Ini, silakan Tuan periksa.” Kata salah satu penipu itu sambil seolah-olah mengangsurkan sesuatu kepada Perdana Menteri. <br />
<br />
“Hmm...” Perdana Menteri berpikir keras. Walaupun sadar tidak ada apa-apa di atas alat tenun, tetapi ia tidak ingin dikatakan pandir (bodoh) karena hanya orang bijaksana dan jujur saja yang dapat melihat keindahan kain tenunan ajaib tersebut. Akhirnya Perdana Menteri pun ikut berpura-pura bisa melihat dan dia berdecap-decap kagum. Setelah itu Perdana Menteri melapor kepada Kaisar bahwa kedua penenun dari negeri asing itu hampir selesai menenun selembar kain sutera berhiaskan benang-benang emas yang indah. <br />
<br />
Selanjutnya Kaisar ingin menguji “kejujuran” menteri keuangannya yang terkenal sangat jujur. Lalu Menteri Keuangan itu dikirim ke tempat kedua penenun. Seperti halnya PM, Menkeu juga melihat kedua penenun itu sedang tekun bekerja. Gerak-gerik mereka seolah-olah sedang menenun namun tidak terlihat selembar benangpun pada tangan mereka ataupun pada alat tenun besar di hadapannya. “Bagaimana kemajuan pekerjaan kalian?” Tanya Menkeu. <br />
<br />
“Ah, Tuan Menteri, terima kasih telah menyediakan uang untuk membeli benang sutera dan benang emas. Inilah hasil tenunan kami. Sangat luar biasa indah bukan?” Menkeu terdiam. Jika ia berterus-terang bahwa ia tidak melihat apapun pada alat tenunan itu, ia khawatir reputasinya sebagai orang paling jujur di seantero negeri akan hancur. Bukankah semua orang telah mengetahui hanya yang bijaksana dan jujur saja yang dapat melihat kain ajaib ini? “Ah...luar biasa indah!” Akhirnya Menkeu pun berpura-pura mengagumi. <br />
<br />
Mendengar laporan kedua menterinya yang bijaksana dan jujur itu, Kaisar sangat gembira. Akhirnya dia menyuruh kedua penenun itu untuk membuatkan jubah dari kain tenunan mereka. Jubah tersebut akan dipakainya pada sebuah festival yang akan berlangsung 7 hari lagi. <br />
<br />
Ketika hari perayaan akhirnya tiba, Kaisar memerintahkan agar jubah barunya diantarkan ke istananya. Kedua penipu itu pun datang. Di atas tangan seolah-olah mereka membawa sebuah jubah dengan hati-hati. Tentu saja Kaisar tidak melihat apa-apa, namun ia pun tidak mau dikatakan pandir (bodoh) dan tidak jujur, maka ia memuji-muji keindahan jubah buatan kedua penipu itu. <br />
<br />
“Sekarang bukalah jubah lama Paduka Baginda, dan biarkan kami mengenakan kepada Baginda jubah indah ini.” Kaisar pun menanggalkan pakaiannya dan kedua penipu itu seolah-olah mengenakan jubah ke atas tubuhnya. “Bagaimana? Bukankah Baginda terlihat sangat gagah dengan jubah yang indah ini? Ah...tentu saja hanya yang bijaksana dan yang jujur saja yang dapat melihat keindahan jubah baru Baginda.” Kata salah satu penipu itu. <br />
<br />
Semua yang hadir tidak ingin dikatakan tidak bijaksana ataupun tidak jujur semuanya mengakui dan pura-pura mengagumi keindahan jubah Kaisar. Akhirnya Kaisarpun melangkah ke balairung dengan hanya mengenakan pakaian dalamnya saja di mana semua orang yang mengikuti festival telah berkumpul menantikan kehadirannya. Seluruh isi negeri yang tidak ingin dikatakan tidak bijaksana dan tidak jujur mengelu-elukan Kaisarnya yang hampir telanjang dan pura-pura memuji-muji keindahan jubahnya. <br />
<br />
Tetapi seorang bocah berumur 4 tahunan tiba-tiba maju ke depan sambil berteriak-teriak: “<i>Kaisar nggak pake baju, Kaisar nggak pake baju...!!!</i>” Semua yang hadir terkesima, tidak ada seorang pun berani bersuara ataupun bergerak menanti reaksi sang Kaisar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<b>Moral dari cerita di atas :</b><br />
<br />
<i><b>Begitulah dahsyatnya sebuah opini yang sudah dipercayai sebagai kebenaran oleh orang banyak. Ketidakbenaran menjadi kebenaran dan sebaliknya.</b></i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-60971590797954106282015-05-05T11:14:00.002+07:002017-11-15T16:59:17.916+07:00Jangan pernah mengabaikan orang yang anda kasihi.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="Jangan pernah mengabaikan orang yang anda kasihi" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/05/jangan-pernah-mengabaikan-orang-yang.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit1YZ6xvL6qCc7Z4I8qvf5-T7ccb4ETtqnHMbPYLBL1Lm-Fv7mNtA86vqoVwCuhY6I21UC7OClQB18VVkD7Bv5Zg0mVDsZ6zQa2uE7PKVdwwM-EecUyyC_uc-nFUyKqQgPtVabwvo9pTWZ/s1600/Jangan+pernah+mengabaikan+orang+yang+anda+kasihi.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ini sebuah kisah nyata, yang terjadi di Jepang.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sedang <a alt="renovasi gedung pabrik" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">merenovasi</a> sebuah rumah, seseorang mencoba merontokkan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu.<br />
<br />
Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.<br />
Dia merasa kasihan sekaligus merasa penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali di<a alt="bangun gudang pabrik" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">bangun</a>.<br />
<br />
Apa yang terjadi ?<br />
Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun ?<br />
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah suatu yang mustahil dan tidak masuk akal.<br />
Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!<br />
<br />
Orang itu lalu menghentikan <a alt="pekerjaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">pekerjaan</a>-nya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan dimulutnya…, astaga !!!<br />
<br />
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta…, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta ? Tentu saja sebuah keajaiban.<br />
<br />
Bayangkan…, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. <br />
Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan.<br />
<br />
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini, lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara <a alt="parfum terbaik laki-laki" href="http://www.gemaparfum.com/2014/12/parfum-terbaik-pria.html" target="_blank">laki-laki</a>, saudara <a alt="parfum terbaik perempuan" href="http://www.gemaparfum.com/2012/11/parfum-terbaik-untuk-wanita.html" target="_blank">perempuan</a>.<br />
<br />
Saudaraku…, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang anda kasihi.<br />
<b>Jangan pernah mengabaikan orang yang anda kasihi…!!!</b><br />
<br />
<i>Bagikan cerita ini kepada semua orang yang telah menyentuh hidup anda dan membuat anda bertumbuh, mengerti dan memahami lebih dalam lagi tentang hidup.</i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-13277340356911075512015-04-29T13:14:00.001+07:002017-11-15T16:59:30.717+07:00Kasih sayang ibu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="kasih sayang ibu" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/04/kasih-sayang-ibu.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-keCieBZF__gcB5GLQr-rz79203rx8pkDdAWFDnRm9jlc59fKO1nbe73odf80iGzPlHBr5PU-stv-zpVeYad3xnRZv49shNVZey8U2lP4k36dtvRsgbAj2BE8GeQc6MJq82ZpXNw5-e7H/s1600/Kasih+sayang+ibu.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari keluarga kaya dan merupakan orang yang terpandang di kota tersebut. Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut dan baik hati. Kelebihan inilah yang membuat sang pria jatuh hati. <br />
<br />
Sang wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya menikah, dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tsb. Sebagai orang yang terpandang di kota tsb, latar belakang wanita tsb akan merusak reputasi keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh yang sepadan untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang tuanya, bahwa ia sudah menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia. <br />
<br />
Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria menyakinkan wanita tsb bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus berargumen dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan orangtuanya, sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama hidupnya (di zaman dulu, umumnya seorang anak sangat tunduk pada orang tuanya). <br />
<br />
Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang tuanya agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena gagal membujuk anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tsb, yang menurut mereka akan sangat merugikan masa depannya. <br />
<br />
Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia memutuskan untuk meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu keberangkatan pun ditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang tua sang pria. <br />
<br />
Maka ketika saatnya tiba, sang ortu mengunci anaknya di dalam kamar dan dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar. <br />
<br />
Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah ditentukan sepasang kekasih tsb untuk melarikan diri. Sang wanita sangat terkejut dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria. Mereka kemudian memohon pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak mereka satu-satunya. <br />
Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat besar, perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh penduduk kota, reputasi anaknya akan tercemar, orang2 tidak akan menghormatinya lagi. Akibatnya, <a alt="bisnis menguntungkan" href="http://www.gemaparfum.com/2010/01/tentang-kami.html" target="_blank">bisnis</a> yang akan diwariskan kepada anak mereka akan bangkrut secara perlahan2. <br />
<br />
Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan agar wanita tsb meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan anaknya lagi, dan menggugurkan kandungannya. Uang tsb dapat digunakan untuk membiayai hidupnya di tempat lain. <br />
<br />
Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan banyak kesulitan bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk meninggalkan kota ini, tetapi menolak untuk menerima uang tsb. Ia mencintai sang pria, bukan uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar, jalan hidupnya ke depan akan sangat sulit. <br />
<br />
Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tsb untuk meninggalkan sepucuk surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih berpisah dengan sang pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari kekasihnya dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. "Walaupun ia kelak bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya sebagai seseorang yang berhasil ? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua", kata sang ibu. <br />
<br />
Dengan berat hati, sang wanita menulis surat. Ia menjelaskan bahwa ia sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar bahwa keberadaannya hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah melanggar janji setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu bersama dalam menghadapi penolakan2 akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak kuat lagi menahan penderitaan ini, dan memutuskan untuk berpisah. <br />
<br />
Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat tersebut. <br />
<br />
Sang wanita yang malang tsb tampak tidak punya pilihan lain. Ia terjebak antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan kota itu, sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil. Disana, ia bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya. <br />
<br />
==========0000000000============== <br />
<br />
Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah menjadi seorang ibu. Anaknya seorang laki2. Sang ibu bekerja keras siang dan malam, untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia bekerja di sebuah industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2 tetangga dan menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan. Kebanyakan ia melakukan semua pekerjaan ini sambil menggendong anak di punggungnya. Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa <a alt="pekerjaan floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">pekerjaan</a> lain tidak memungkinkan, karena ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya? <br />
<br />
Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba2 sakit keras. Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tsb harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan telah menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini, dan itupun belum cukup. Ibu tsb akhirnya juga meminjam ke sana-sini, kepada siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman. <br />
<br />
Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tsb terdiri dari obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi sang ibu hanya mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak punya uang sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak mungkin, karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan belum terbayar. <br />
<br />
Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak permintaannya, untuk bayar di akhir bulan saat gajian. <br />
<br />
Diantara tangisannya, ia tiba2 mendapatkan ide. Ia mencari alkohol yang ada di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain. <br />
Setelah pisau dapur dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil sekerat daging dari pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur, ia mengikat mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan. <br />
<br />
Sang ibu tengah berjuang mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha tidak mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat?.. <br />
<br />
Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan kesakitan sang ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh anaknya sendiri. Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang sedang dilakukan oleh sang ibu. <br />
<br />
==========0000000000============== <br />
<br />
Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang tampan, cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang ibunya. Di hari minggu, mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain bersama dan bersama2 menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama Hau" (terjemahannya "Di Dunia ini, hanya ibu seorang yang baik"). <br />
<br />
Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebagai penjaga toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari. Hari2 mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang anak terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam hari. Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas. <br />
<br />
Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya selama ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak setelah pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana, tidak terlalu mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain yang perlu dibiayai. <br />
<br />
Sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari rumahnya. Ia meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan tsb, karena ia akan membelinya bulan depan. "Apakah kamu punya uang?" tanya sang pemilik toko. "Tidak sekarang, nanti saya akan punya", kata sang anak dengan serius. <br />
<br />
Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli jam tangan tsb. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2. Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya "Dari mana kamu mendapatkan uang itu? Bukan mencuri kan?". "Saya tidak mencuri, kakek. Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak pulang pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki saat pulang dari sekolah ke rumah, uang jajan dan uang becaknya saya simpan untuk beli jam ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan beritahu ibuku tentang hal ini. Ia akan marah" kata sang anak. Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tsb. <br />
<br />
Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam tangan tsb. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam tangan ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2 tersadar, dari mana uang untuk membeli jam tsb. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab. <br />
<br />
"Apakah kamu mencuri, Nak?" Sang anak diam seribu bahasa, ia tidak ingin ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut. Setelah ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya telah mencuri. "Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?" kata sang ibu. <br />
<br />
Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu sayang pada anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus melakukannya, demi kebaikan anaknya. <br />
<br />
Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke rumah tsb heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui kejadiannya. "Ia sebenarnya anak yang baik", kata salah satu tetangganya. Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu tetangganya yang merupakan familinya. <br />
<br />
Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu. Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk menjelaskan. Tetapi tiba2 sang anak berlari ke arah pemilik toko, memohon agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya. <br />
<br />
"Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya". Sang anak mengikuti nasehat kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak tiba2 muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam tangan tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya. Ia juga menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk mengumpulkan uang membeli jam tangan kesukaan ibunya. <br />
<br />
Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal tsb, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak kesayangannya, keduanya menangis dengan tersedu-sedu?."Maafkan saya, Nak." <br />
"Tidak Bu, saya yang bersalah". <br />
<br />
<br />
===========000================= <br />
<br />
Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah, tetapi istrinya mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih akan hal ini, karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak. <br />
<br />
Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota, dalam sebuah kesempatan, mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah baru menyadari bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya sendiri. <br />
Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami bisa hidup dengan baik tanpa bantuanmu. <br />
<br />
Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria. Mereka begitu ingin melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan. <br />
<br />
===========000================== <br />
<br />
Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter mengatakan bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang konsisten. Kalau kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya. <br />
<br />
Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya. Tetapi biaya medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya. <br />
<br />
Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan solusi yang tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya kepada sang ayah, karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya. <br />
<br />
Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya berkeliling kota, bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira sekali, menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama Hau", lagu kesayangan mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya, ia hanyut dalam kegembiraan bersama sang anak. <br />
<br />
Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak. Sang anak menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya ingin dengan ibu. "Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak" kata ibu. <br />
"Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak uang untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu bekerja lagi, Bu", <br />
<br />
kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung ke rumah sang ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat. <br />
<br />
Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya sangat senang melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang, sang anak meronta2 ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama ibunya, sang anak menolak. "Saya ingin Ibu, saya tidak mau mainan itu", teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih dan menangis, sang ibu berkata "Nak, kamu harus dengar nasehat ibu. Tinggallah di sini. Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu." "Tidak, aku tidak mau mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu juga sayang saya? Ibu sekarang tidak mau saya lagi", sang anak mulai menangis. <br />
<br />
Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tsb tidak didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2 "Kalau ibu sayang padaku, bawalah saya pergi, Bu". Sampai pada akhirnya, ibunya memaksa dengan mengatakan "Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah disini", ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tsb. Tampak anaknya meronta2 dengan ledakan tangis yang memilukan. <br />
<br />
Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu menyayat hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak diperbolehkan menjenguk anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan baik. <br />
Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti hidup ini lagi. Ia telah kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya tercinta. <br />
<br />
Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk memotong urat nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya mungkin tidak akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera, niat bunuh diri itu dibatalkan, demi anaknya juga. <br />
<br />
============000========= <br />
<br />
Setahun berlalu. Sang ibu telah pindah ke tempat lain, mendapatkan kerja yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat, walaupun tetap menjalani perawatan medis secara rutin setiap bulan. <br />
<br />
Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun ibunya. Uang pun dapat ia peroleh dengan mudah, tanpa perlu bersusah payah mengumpulkannya. Maka, pada hari tsb, sepulang dari sekolah, ia tidak pulang ke rumah, ia segera naik bus menuju ke desa tempat tinggal ibunya, yang memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah mempersiapkan setangkai bunga, sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari merindukan ibu, sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun, dan nilai ujian yang sangat bagus. Ia akan memberikan semuanya untuk ibu. <br />
<br />
Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil menuju rumahnya. Tetapi ketika sampai di rumah, ia mendapati rumah ini telah kosong. Tetangga mengatakan ibunya telah pindah, dan tidak ada yang tahu kemana ibunya pergi. Sang anak tidak tahu harus berbuat apa, ia duduk di depan rumah tsb, menangis "Ibu benar2 tidak menginginkan saya lagi." <br />
<br />
Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas, ketika sang anak sudah terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Guru sekolah mengatakan semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari, tetapi tidak ada kabar. <br />
Mereka panik. Sang ayah menelpon ibunya, yang juga sangat terkejut. Polisi pun dihubungi untuk melaporkan anak hilang. <br />
<br />
Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba2 ia teringat sesuatu. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai melupakannya. Anaknya mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang ibu segera naik mobil menuju rumah tsb. Sayangnya, mereka hanya menemukan kartu ulang tahun, setangkai bunga, nilai ujian yang bagus, dan sepucuk surat anaknya. Sang ibu tidak mampu menahan tangisannya, saat membaca tulisan2 imut anaknya dalam surat itu. <br />
<br />
Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tsb, tanpa mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah. Kemudian sang ibu membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im, sambil menangis ia memohon agar bisa menemukan anaknya. <br />
<br />
Seperti mendapat petunjuk, sang ibu tiba2 ingat bahwa ia dan anaknya pernah pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tsb. Ibunya pernah berkata, bahwa bila kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi Kuan Im yang welas asih. Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu, jika niat kamu baik. Ibunya memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil tsb untuk memohon agar bisa bertemu dengan dirinya. <br />
<br />
Benar saja, ternyata sang anak berada di sana. Tetapi ia pingsan, demamnya tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya untuk dilarikan ke rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh dari tangga dan berguling2 jatuh ke bawah. <br />
<br />
============000============== <br />
<br />
Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini sang anak sudah memasuki bangku kuliah. Ia sering beradu mulut dengan ayah, mengenai persoalan ibunya. Sejak jatuh dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak telah banyak menghabiskan uang untuk mencari ibunya kemana2, tetapi hasilnya nihil. <br />
<br />
Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan bersama dengan teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan mobil, di persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua yang sedang mengemis. Ibu tsb terlihat kumuh dan tampak memakai tongkat. Ia tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya kumal, dan ia tampak berkomat-kamit. <br />
<br />
Di dorong rasa ingin tahu, ia menghentikan mobilnya, dan turun bersama pacar untuk menghampiri pengemis tua itu. Ternyata sang pengemis tua sambil mengacungkan kaleng kosong untuk minta sedekah, ia berucap dengan lemah "Dimanakah anakku? Apakah kalian melihat anakku?" <br />
<br />
Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari, ia segera menyanyikan lagu "Shi Sang Ci You Mama Hau" dengan suara perlahan, tak disangka sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara lemah. Mereka berdua menyanyi bersama. Ia segera mengenal suara ibunya yang selalu menyanyikan lagu tsb saat ia kecil, sang anak segera memeluk pengemis tua itu dan berteriak dengan haru "Ibu? Ini saya ibu". <br />
<br />
Sang pengemis tua itu terkejut, ia meraba2 muka sang anak, lalu bertanya, "Apakah kamu ??..(nama anak itu)?" "Benar bu, saya adalah anak ibu?". Keduanya pun berpelukan dengan erat, air mata keduanya berbaur membasahi bumi. <br />
Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya menjadi hilang ingatan, tetapi ia setiap hari selama sepuluh tahun terus mencari anaknya, tanpa peduli dengan keadaaan dirinya. Sebagian orang menganggapnya sebagai orang gila. <br />
<br />
============000============= <br />
<br />
Dalam kondisi kritis, Ibu kita akan melakukan apa saja demi kita. Ibu bahkan rela mengorbankan nyawanya ? <br />
<br />
Simaklah penggalan doa keputusasaan berikut ini, di saat Ibu masih muda, ataupun disaat Ibu sudah tua : <br />
<i><br /></i>
<br />
<ol>
<li><i>Anakku masih kecil, masa depannya masih panjang. Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya.</i></li>
<li><i>Aku sudah tua, Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya. </i></li>
</ol>
<i><br /></i>
Diantara orang2 disekeliling Anda, yang Anda kenal, Saudara/I kandung Anda, diantara lebih dari 6 Milyar manusia, siapakah yang rela mengorbankan nyawanya untuk Anda, kapan pun, dimana pun, dengan cara apapun ? <br />
<br />
Tidak diragukan lagi "Ibu kita adalah Orang Yang Paling Mulia di dunia ini" <br />
<br />
++++++++++++++++++++++ <br />
<br />
<br />
<br />
<i>Bila Anda beruntung (Ibu Anda masih ada di dunia ini), ajaklah ia untuk keluar makan atau jalan2 MALAM INI JUGA. Jangan ditunda2. <br />Bila Ibu Anda tinggal di tempat yang terpisah jauh dengan Anda, teleponlah dia malam ini juga, just to say "hello". Catatlah hari ulang tahunnya, rayakan dan bahagiakanlah dia semampu Anda. Hidangkan makanan favoritnya, dst. </i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-4820855935968470952015-04-22T14:02:00.001+07:002017-11-15T16:59:41.796+07:00I cried for my brother six times<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://aisoice.blogspot.com/2015/04/i-cried-for-my-brother-six-times.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisYNCNMX4CucCA_kc6bZOwyAZjYSxMfDHhVpRsvHehQ0KuMc8lg_ck8l0__NzZK4QnRjlZlqPrgUKhNKd9yALPWQI_zVhHEs7dJDAmVClmd5p3UrpZBzwqb1i8oHoQwo3WHMmizy1K_zBJ/s1600/I+cried+for+my+brother+six+times.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.<br />
<br />
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya."Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"<br />
<br />
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai beliau kehabisan nafas. Sudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"<br />
<br />
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."<br />
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.<br />
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"<br />
<br />
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.<br />
<br />
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."<br />
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.<br />
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi <a alt="konstruksi lantai beton" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">konstruksi</a>, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). <br />
<br />
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"<br />
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab,tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"<br />
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."<br />
<br />
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.<br />
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."<br />
<br />
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.<br />
<br />
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."<br />
<br />
Suamiku menjadi direktur <a alt="finishing trowel lantai pabrik" href="http://www.finishingfloorhardener.com/2015/03/service.html" target="_blank">pabrik</a>. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.<br />
<br />
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"<br />
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"<br />
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!" "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.<br />
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."<br />
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."<br />
<br />
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.<br />
<br />
<i>Diterjemahkan dari : "I cried for my brother six times"</i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-54502361813103684502015-04-17T16:21:00.002+07:002017-11-15T16:59:52.002+07:00Harga Sebuah Mukjizat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="harga sebuah Mukjizat" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/04/harga-sebuah-mukjizat.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVl4HEt2XoctrXmsCL6k04rdTBjDwUExLwJUnKNq1rbv8lM8EakkxNc_PiclsyYrsKBTOICH6vbSb9UwcCjU0AFBucWHKgrlWLzbeQGiiYr19eHsuLvWSoLqaGtCweBfGtCa2ifpXI-ji6/s1600/harga+sebuah+mukjizat.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sally baru berumur 8 tahun, saat ia mendengar ayah dan ibunya berbicara tentang adiknya, Georgi, yang sedang sakit keras dan mereka telah melakukan segala cara sebatas kemampuan untuk mengobatinya. Hanya tinggal operasi yang sangat, sangat mahal yang dapat membantu adiknya....... dan itu sangat sukar karena keterbatasan keuangan keluarga Sally. Sally mendengar ayahnya berbisik dengan putus asa, " Hanya tinggal mukjizat yang dapat menyelamatkan Georgi". <br />
<br />
Sally kembali keruang tidurnya dan mengambil tabungan dari tempat ia menyembunyikannya. Ia mengeluarkan semua uang receh yang ada dan menghitungnya dengan seksama. Tiga kali ia menghitung. Jumlahnya harus benar2 tepat. Tidak bisa ada kemungkinan berbuat salah. Membungkus uang receh itu dalam sapu tangannya, lalu ia menyelinap keluar dari rumah dan menuju ke apotik terdekat. <br />
<br />
Sally menunggu dengan sabar sampai apoteker dapat memberi perhatian padanya, tetapi apoteker sedang sibuk bicara dengan seorang yang perlente, dia itu tidak mau direpotkan oleh seorang anak umur 8 tahun. Sally menggesekkan kakinya dilantai serta berdehem beberapa kali untuk menarik perhatian, tidak ada hasilnya. Lalu ia mengambil sekeping uang receh dari bungkusan sapu tanggan dan memukulkannya pada kounter kaca. Tindakan itu berhasil. <br />
<br />
"Dan apa yang kaukehendaki?", apoteker itu bertanya dengan nada suara yang tinggi karena merasa terganggu. <br />
<br />
"Aku hendak berbicara dengan bapak mengenai saudaraku," jawab Sally dengan nada suara yang juga tinggi. 'Saudaraku sakit... dan aku mau membeli suatu mukjizat." <br />
<br />
"Maafkan aku," kata apoteker itu. <br />
<br />
"Ayahku berkata hanya sebuah mukjizat yang dapat menyelamatkan adikku sekarang ini..., maka berapa <a alt="harga parfum" href="http://www.gemaparfum.com/2012/09/produk-dan-harga-parfum.html" target="_blank" title="Produk dan harga parfum">harga</a> sebuah mukjizat?". <br />
<br />
"Disini kami tidak menjual mukjizat, gadis kecil. Aku tidak dapat membantumu." <br />
<br />
"Dengar, aku mempunyai uang untuk membayarnya. Hanya katakan saja padaku berapa harga mukjizat itu." <br />
<br />
Orang perlente itu membungkuk dan bertanya,"Apa mukjizat yang dibutuhkan adikmu itu?" <br />
<br />
"Aku tidak tahu,"jawab Sally. Sebutir air mata mulai mengalir dari matanya. 'Aku hanya tahu adikku sakit keras dan ibu mengatakan dia perlu dioperasi. Tetapi keluargaku tidak mampu untuk membiayainya..., tetapi aku mempunyai uangku sendiri." <br />
<br />
"Berapa uang yang kaumiliki ?", tanya orang perlente itu. <br />
<br />
"Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "Dan itu adalah semuanya yang kumiliki didunia ini." <br />
<br />
"Tentu, ini suatu kebetulan," jawab orang perlente sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen..., harga yang tepat untuk sebuah mukjizat untuk menolong seorang adik." <br />
<br />
Ia mengambil uang Sally dengan satu tangan, sambil tangan lain menggapai tangan Sally sambil berkata "Bawalah aku kerumahmu, aku ingin melihat adikmu dan berjumpa dengan kedua orang tuamu." <br />
<br />
Orang perlente itu adalah Dr. Carlton Armstrong, <a alt="ahli finishing floor hardener" href="http://www.finishingfloorhardener.com/" target="_blank">ahli</a> bedah yang ternama dan mengkhusukan diri dalam penyakit Georgi. Operasi dilakukan tanpa biaya dan tidak lama kemudian Georgi pulang kembali kerumah dan berangsur mulai sembuh. <br />
<br />
Ayah dan ibu Sally berbicara dengan bahagia tentang rangkaian peristiwa2 sehingga itu semua terjadi. "Operasi itu,'" bisik ibu."Bagaikan mukjizat. Aku sebenarnya ingin tahu berapa biaya operasi itu sesungguhnya". Sally tersenyum sendiri. Ia mengetahui berapa harga sebuah mukjizat...., satu dollar dan sebelas sen...., ditambah iman seorang gadis kecil. </div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-23177641655068531852015-04-15T11:05:00.001+07:002017-11-15T17:00:00.742+07:00God Cakes<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="god cakes" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/04/god-cakes.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirI4dBIuTyATOVc5jEUzDZqjQ1wJsiC1b0a9NAmgJx-8obn8IPsU_wwhxkbEPRvhbfVOyIhWYwN8RI90e6koGoJHOmQY3Oo74UymhDc03p2mmjC7E4FqRyaIjfu8k3r_M2OSgZuP-60fdj/s1600/god+cakes.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kehidupan ini, tak jarang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan, <br />
"<i>apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?</i>" atau "<i>kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya</i> ?"<br />
<br />
Here is a wonderful explanation...<br />
<br />
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. <br />
Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. <br />
Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, dengan senang hati dia berkata, "Tentu saja, I love your cake."<br />
<br />
"Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan. <br />
"Yaiks," ujar anaknya. <br />
"Bagaimana dengan telur mentah ini ?"<br />
"You're kidding me, Mom."<br />
"Mau coba tepung terigu atau baking soda ?"<br />
"Mom, semua itu menjijikkan."<br />
<br />
Lalu Ibunya menjawab..., <br />
"Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu persatu. <br />
Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak."<br />
<br />
Tuhan bekerja dengan cara yang sama. <br />
Seringkali kita bertanya kenapa DIA membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. <br />
Tapi Tuhan tahu jika DIA membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancanganNYA, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.<br />
<br />
Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.<br />
<br />
Tuhan teramat sangat mencintai kita. <br />
DIA mengirimkan sinar matahari setiap pagi, mengirimkan bunga setiap musim semi. <br />
Setiap saat kita ingin bicara, DIA akan mendengarkan. <br />
DIA ada setiap saat kita membutuhkanNYA, DIA ada di setiap tempat.<br />
<br />
<i><b>Remember, if you ever need a helping hand, you'll find one at the end of your arm. <br />As you grow older you will discover that you have two hands.... <br />One for helping yourself, the other for helping others." </b></i></div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5116010715227309277.post-2233223939766616272015-04-13T16:36:00.003+07:002017-11-15T17:00:09.555+07:00Garam dan Telaga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a alt="cerita garam dan telaga" href="http://aisoice.blogspot.com/2015/04/garam-dan-telaga.html" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0KU7kP2ynpfFtRzP7k2L2Qe8TNmRiW-eGY-kchlOvoyAWJcOtjCy_ruEWR1PzPGvp_FcROkdV1XA3i3YFNWWXfWVphEv3sjP8g3SeWZGjDPKobAa2c7OhmYwFQ0rbSHccdPSmg07DRqRm/s1600/garam+dan+telaga.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah…, hiduplah seorang tua yang bijak.<br />
Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah, langkahnya gontai dan air muka yang ruwet.<br />
Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.<br />
<br />
<br />
Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. <br />
Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.<br />
"Coba, minum ini dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.<br />
"Pahit..., pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.<br />
<br />
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. <br />
"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah."<br />
Saat tamu itu selesai mereguk air itu, pak tua berkata lagi,<br />
"Bagaimana rasanya?".<br />
"<a alt="parfum yang segar" href="http://www.gemaparfum.com/2014/06/daftar-10-parfum-pria-terfavorit.html" target="_blank" title="Parfum pria segar.">Segar</a>.", sahut tamunya.<br />
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya pak tua lagi.<br />
"Tidak", jawab si anak muda.<br />
<br />
Dengan bijak, pak tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. "Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.<br />
<br />
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."<br />
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi <a alt="parfum segar" href="http://www.gemaparfum.com/2014/12/parfum-terbaik-pria.html" target="_blank">kesegaran</a> dan kebahagiaan."<br />
<br />
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu.<br />
Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.</div>
<br />
<br />
<br />aisoicehttp://www.blogger.com/profile/13860007631133878034noreply@blogger.com0